Lucianawati
Lucianawati Guru

Saya seorang guru dari jurusan bahasa Jepang. Hobi saya menyanyi, mendengar musik, dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tiket Kereta Tak Terduga Waktu Libur Lebaran

28 Maret 2023   11:19 Diperbarui: 28 Maret 2023   11:29 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiket Kereta Tak Terduga Waktu Libur Lebaran
Gambar dok. pribadi

Tiket Kereta Tak Terduga Waktu Libur Lebaran

Ketika keadaan terlihat mustahil, apa yang anda lakukan ?

Saya pernah menghadapi keadaan yang terlihat mustahil, tetapi saya pernah mengalami beberapa kejutan dan mujizat dari Tuhan. Salah satunya adalah ketika saya membutuhkan tiket kereta di tengah arus mudik Lebaran.

Saat itu tanggal 7 Mei 2022, saya sedang ada di Bandung, dan perlu pulang ke Jakarta. Namun karena saat itu akhir libur Lebaran, sedang terjadi arus mudik yang ramai, sehingga banyak sekali orang yang akan berangkat ke Jakarta. Dengan demikian, sesuai dengan keadaan dan informasi, perjalanan menuju ke Jakarta dengan mobil akan sangat macet lebih dari biasanya.

Untuk menghindari macet, saya memilih untuk naik kereta. Namun, bila mau beli tiket di tanggal tersebut, biasanya sudah tidak bisa lagi, karena sudah habis terjual. Dan memang ketika saya cek melalui berbagai aplikasi online, sudah tidak tersedia tiket untuk pergi ke Jakarta pada tanggal tersebut. Pastilah sudah banyak orang yang pesan sebelum libur Lebaran.

Lalu saya terpikir untuk melihat kondisi di stasiun kereta dan mencoba pergi ke stasiun. Sesampai di stasiun, saya bertanya ke petugas di loket stasiun tentang ada tidaknya tiket kereta untuk ke Jakarta. Jawabannya tentu saja "tidak ada ". Lalu saya terpikir, kalau ada orang yang cancel/batal berangkat ke Jakarta, mungkin saja saya bisa membeli tiket di hari tersebut. Dan ketika saya bertanya tentang ada tidaknya orang yang cancel, petugas tersebut mengatakan bahwa dia hanya melayani penjualan tiket di loket. Lalu dia menganjurkan saya ke kantor customer service KAI (Kereta Api Indonesia) untuk menanyakan tentang hal pembatalan.

Di kantor customer service KAI, saya juga tidak mendapat info adanya orang yang cancel/batal berangkat. Petugas di situ menganjurkan saya untuk memantau ada tidaknya pembatalan melalui aplikasi KAI. Saya diajarkan cara memantaunya, bila ada yang cancel, akan muncul infonya, dan bisa langsung pesan di situ. Namun katanya harus adu cepat dengan orang lain. Jadi tidak mudah untuk mendapatkannya.

Saat Sepertinya Tiada Harapan

Dengan mengikuti petunjuk dari petugas di customer service tersebut, saya terus memantau dan menunggu nunggu info dari aplikasi. Tapi tidak muncul muncul info yang saya harapkan.

Sesuai dengan kondisi banyaknya orang yang akan berangkat ke Jakarta, saya pun sangat mengerti itu. Namun, karena saya sangat kelelahan, saya tidak bisa langsung meninggalkan stasiun. Sambil duduk di bangku stasiun, saya berdoa dalam hati, meminta pertolongan Tuhan. Saat itu saya juga pasrah akan kehendakNya. Jika memang tidak ada yang batal berangkat, berarti saya harus menginap lagi di Bandung, walaupun itu cukup berat untuk saya saat itu.

Bertanya Kedua Kalinya di Loket

Dari tempat saya duduk, saya melihat loket penjualan (tempat pertama saya bertanya pada waktu datang ke stasiun). Dan ketika itu mata saya menangkap tulisan besar yang terpasang di loket (tadinya saya tidak perhatikan adanya tulisan di loket tersebut). Ternyata di loket pembelian tiket, terdapat juga tulisan "pembatalan", yang berarti (selain membeli tiket,) orang bisa juga mengajukan pembatalan di loket pembelian tiket.

Lalu saya tergerak untuk kembali ke loket itu untuk memastikan arti tulisan besar yang terpasang di loket tersebut, walaupun sebelumnya staf di situ mengatakan bahwa dia hanya melayani penjualan tiket saja. Untungnya, petugas di loket tersebut sudah ganti orang. Saya bertanya, "Apakah di sini juga tempat untuk cancel tiket ?" Lalu petugas tersebut balik bertanya "Ibu mau cancel?" Lalu jawab saya "enggak, saya justru mau bertanya apa ada yang cancel untuk berangkat ke Jakarta, karena saya mau berangkat ke Jakarta".Lalu petugas itu juga langsung menjawab "enggak ada yang cancel, Bu".

Namun, sambil berkata "enggak ada, tidak ada", petugas tersebut kemudian mencoba mengetik di computer untuk memastikan hal tersebut. Puji Tuhan, petugas itu lebih peduli dari petugas sebelumnya karena dia mau mencoba mengecek di computer. Lalu dia terkejut ketika melihat hasil pengecekannya di computer, dan dengan serta merta dia berkata "e,eh ada satu nih yang mau berangkat sebentar lagi !". Begitu mendengar kata katanya, hati saya melonjak terharu dan berkata "terima kasih banyak, Pak." Lalu petugas tersebut mendaftarkan nama saya, dan saya pun bisa segera membayar tiket dengan harga normal, dan menuju ke kereta yang 30 menit lagi akan berangkat ke Jakarta.

Kereta memang sudah penuh dengan penumpang. Kondisi saya sangat lelah saat itu, tapi saya sangat menikmati perjalanan tersebut, karena sangat terharu bisa membeli tiket yang kelihatannya mustahil untuk didapat dalam kondisi seramai itu.

Tiada yang Mustahil bagi Allah

Memang tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Bayangkan, saat itu sedang suasana arus mudik Lebaran. Untuk pesan tiket beberapa hari sebelum Lebaran juga biasanya sudah penuh. Dan petugas di loket stasiun pun cenderung langsung mengatakan "tidak ada", dan (seperti halnya petugas yang saya tanya pertama kali,) ada petugas yang enggan atau malas mengecek di computer tentang kemungkinan adanya tiket yang bisa dibeli akibat pembatalan berangkat dari seseorang. Kalau pun ada orang yang batal berangkat, mungkin juga tidak melaporkannya.

Bertanya Tanpa Memaksa

Kita memang tidak boleh memaksa. Saya pun waktu itu sudah pasrah. Allahlah yang menggerakkan saya untuk mencoba bertanya lagi. Dan saat itu Dia memakai petugas yang berbeda, ternyata petugas itu Dia pakai untuk memperlihatkan kebaikan dan keajaibanNya untuk saya. Tidak perlu menyogok petugas, dan petugas pun tidak meminta "uang lebih".

Bersyukur Karena Pertolongan Allah

Saya percaya, saya bisa membeli tiket kereta dalam suasana seperti itu adalah karena pertolongan dan mujizat dari Allah. Allah tahu benar kondisi sulit saya waktu itu. Dia mengerti mengapa saya tidak pesan tiket kereta jauh jauh hari sebelumnya.

Biasanya, bila saya sudah tahu pasti kapan harus berangkat, saya memesan tiket kereta jauh jauh hari sebelumnya. Namun saat itu saya tidak ada rencana untuk bepergian ke luar kota, apalagi di tengah arus mudik Lebaran. Jadi saya tidak memesan tiket jauh jauh hari sebelumnya. Dan saya sangat terharu akan kebaikan Allah karena bisa membeli tiket dalam kondisi yang sesulit itu.

Mungkin peristiwa yang saya ceritakan ini bukanlah peristiwa yang sangat berarti bagi orang lain yang tidak mengalaminya. Namun bagi saya yang mengalaminya, itu sangat berarti. Saya sangat berterima kasih dan tidak melupakannya sehingga saya menceritakan kisah ini. Semoga saja bisa bermanfaat. 

Saya percaya Allah tahu yang kita butuhkan. Bila Dia berkehendak, Dia pasti buka jalan dan menunjukkan keajaiban.

Ketika keadaan terlihat mustahil, tanpa memaksa, kita perlu mencoba bertanya, dan tetap bersemangat. Namun tetap berserah kepada kehendak Allah. Percayalah Allah lebih tahu yang terbaik yang untuk kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun