Ludiro Madu
Ludiro Madu Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

Arus Balik Semarang ke Jogja di Jalan Tol dan Non-Tol Relatif Lancar

6 Mei 2022   10:29 Diperbarui: 7 Mei 2022   08:00 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arus Balik Semarang ke Jogja di Jalan Tol dan Non-Tol Relatif Lancar
Kepadatan arus kendaraan saat libur lebaran 2022.| ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT via Kompas.com

Perjalanan arus balik dari Semarang ke Bawen melewati jalan tol. Keluar dari Gerbang Tol (GT) Bawen, mengikuti jalan non-tol atau tradisional ke Yogyakarta. Semua berlangsung lancar dan pantas dinikmati.

Seperti di tulisan sebelumnya mudik dari Jogja ke Semarang ini bisa dimasukkan sebagai pemudik ringan. Beda dengan para pemudik kelas berat dari Jakarta ke kota-kota di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur.

Karena berbeda itu, cara mengemudi kendaraan dan cara menikmati perjalanannya bisa saja berbeda. Bahkan jalur jalan tol bisa menjadi pilihan utama bagi pemudik kelas berat menggunakan kendaraan pribadi. Panjangnya jalan tol dan lamanya waktu tempuh tentu saja memerlukan cara berbeda.

Kembali ke jalan tol Jatingaleh-Bawen yang lancar tadi. Jumlah kendaraan memang jauh lebih banyak ketimbang hari biasa. Jumlah itu juga wajar mengingat libur Lebaran ini. Salah satu akibatnya adalah perjalanan menjadi tidak membuat kantuk karena banyak 'teman' sejalan. Alih-alih mengantuk, saya malah harus waspada.

Sepanjang tol itu, kemacetan hanya terjadi di GT Banyumanik dan pintu keluar tol Bawen. Dari 3 lajur menjadi 5 lajur, kemacetan ternyata karena arus masuk ke GT itu berjalan lambat pada Kamis siang kemarin sekitar jam 14.00 WIB.

Jika tidak salah, hampir semua pengendara mobil hanya mengarahkan mobil mereka ke pintu-pintu tol konvensional. Padahal pintu tol non-konvensional yang berada di sebelah paling kiri masih kosong-melompong. 

Pintu tol non-konvensional tidak berada di baris yang sama dengan yang konvensional. Pintu tol non-konvensional berada di jarak lebih jauh dan bentuknya miring atau serong ke kanan atau kiri. 

Repotnya lagi, petugas tol terlambat turun ke jalan memberikan aba-aba. Kemacetan terjadi sejak sebelum jalur keluar dari daerah Tembalang. Setelah GT Banyumanik, perjalanan lancar jaya, tanpa memerlukan contraflow seperti pada saat mudik pada hari Rabu.

Kemacetan selanjutnya terjadi di lampu merah pertigaan tol Bawen dan jalan Solo-Semarang di Bawen. Kemacetan ini cenderung sering terjadi di hari-hari libur, termasuk Lebaran 2022 ini. 

Macet ini mengingat segitiga Bawen yang berada dekat dengan lampu merah di jalan keluar tol itu. Segitiga Bawen antara jalur ke Solo, Semarang, dan Jogja memang terkenal ramai dan sering macet di hari-hari libur biasa.

Kemacetan ketiga berada di daerah Muntilan. Situasi macet ini jarang terjadi sebelumnya. Macet terjadi mulai dari daerah penjualan barang-barang batu gunung hingga jalur keluar di jalan utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun