Ludiro Madu
Ludiro Madu Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dugderan di Semarang: Ungkapan Syukur Menyambut Bulan Ramadhan

11 Maret 2024   21:26 Diperbarui: 11 Maret 2024   21:29 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang telah mencontohkan bagaimana tradisi bisa jadi sarana mengungkap rasa syukur pada Tuhan dan menjadi jembatan penghubung antar warga.

Dugderan 2024 berhasil mengukuhkan identitas budaya Semarang, mengajarkan rasa syukur, kebersamaan, kepedulian sosial, sekaligus menumbuhkan toleransi dan saling memahami antar budaya.

Dugderan juga bisa mengungkapkan kenyataan mengenai toleransi dari berbagai budaya yang dibawa masyarakat di Semarang, seperti Jawa, Arab, China, dan Melayu.

Semoga momen seperti Dugderan ini terus menginspirasi generasi sekarang dan mendatang, di Semarang dan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun