Luna Septalisa
Luna Septalisa Administrasi

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Rasulullah Saw Mendakwahkan Islam Ramah, Bukan Islam "Marah"

13 April 2022   15:00 Diperbarui: 13 April 2022   15:05 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rasulullah Saw Mendakwahkan Islam Ramah, Bukan Islam "Marah"
ilustrasi Nabi Muhammad Saw-gambar oleh Andhika A, diunduh dari news.detik.com

Terhadap mereka yang mencaci, membenci dan menyakiti, Rasulullah mengajarkan kita untuk mengampuni. Sebagaimana yang Rasulullah lakukan ketika penduduk Thaif menolak dakwah beliau dan melempari dengan batu hingga beliau terluka.

Ajaran agama yang disampaikan oleh Rasulullah Saw adalah Islam yang penuh cinta dan kasih sayang. Sementara berdakwah itu berarti menyeru dan mengajak orang lain pada kebaikan dan kebenaran.

Supaya orang yang diajak itu tertarik, seruan dan ajakan harus disampaikan secara baik-baik. Ingat, Allah SWT mengutus Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menyempurnakan akhlak, bukan mengislamkan orang di seluruh dunia. Jadi, dakwah seharusnya tidak boleh memaksa apalagi sampai menggunakan ancaman dan kekerasan. Tugas kita sebagai umat (meski bukan pendakwah) adalah menunjukkan wajah Islam yang ramah melalui perilaku sehari-hari, sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Saw. 

Rujukan: 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun