Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com
4 Dosa Finansial Selama Ramadhan yang Membuat Pengeluaran Semakin Boros
Halo, K-ners!
Bagaimana puasa hari ini? Bagaimana kabar THR (bukan samber THR Kompasiana, lho ya)? Aman kan?
Pernah tidak K-ners menghitung (secara kasar) dan membandingkan pengeluaran selama Ramadhan dengan di sebelas bulan lainnya? Mana pengeluaran yang lebih besar?
Mungkin di sini ada yang bertanya-tanya mengapa pengeluaran di bulan Ramadhan malah membengkak? Padahal selama bulan Ramadhan konsumsi makan dan minum berkurang sehingga ekspektasinya pasti pengeluaran lebih hemat.
Jika K-ners merasakan hal demikian, K-ners tidak sendiri. Pengeluaran membengkak selama Ramadhan memang dialami oleh mayoritas masyarakat Indonesia.
Hal ini turut didukung oleh hasil survei Populix yang dikutip dalam Katadata (01/04/2022), menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen Indonesia melonjak hingga 50% saat Ramadhan.
Survei yang dilakukan terhadap 1.492 responden berusia 18-55 tahun dari 1-9 Maret 20222 tersebut menunjukkan mayoritas responden (sebanyak 43%) memiliki pengeluaran sekitar 25-50% lebih tinggi saat Ramadhan dibandingkan pengeluaran di bulan biasanya. Bahkan ada pula 27% responden yang pengeluarannya saat Ramadhan mencapai lebih dari 50% dibandingkan pengeluaran di bulan biasanya.
Adapun sebanyak 19% responden yang menyatakan kalau pengeluarannya saat Ramadhan dengan bulan-bulan lain tidak ada perbedaan. Sementara itu, hanya 11% responden saja yang menyatakan pengeluarannya justru berkurang 25% saat Ramadhan.
Proporsi rincian pengeluaran selama bulan Ramadhan juga dapat diketahui dari hasil survei Goodstats yang menunjukkan bahwa pengeluaran terbesar masyarakat Indonesia adalah buka bersama (bukber) sebesar 55,3%.
Di urutan kedua adalah pengeluaran untuk infaq/sedekah dan belanja pakaian serta sepatu yang masing-masing sebesar 14,9%.