Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Administrasi

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tradisi Sahurku, Seru dan Berkesan Sih, Tapi yang Terakhir Bikin Lemas

1 Mei 2021   19:16 Diperbarui: 1 Mei 2021   19:22 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Sahurku, Seru dan Berkesan Sih, Tapi yang Terakhir Bikin Lemas
Pixabay.com/istockphoto

Lokasi yang berdekatan membuat komunikasi kami memang cukup baik. Momen sahur selalu dimanfaatkan untuk kami sahur bersama.

Biasanya kami saling bergantian ketempatan rumah. Tidak setiap hari memang. Tapi sebulan bisa beberapa kali kami menikmati makan sahur bersama.

Sayangnya momen ini tidak lagi bisa kami lakukan saat aku dewasa. Karena jarak dan waktunya cukup lumayan juga jika harus kesana. Walaupun memang hanya melintasi wilayah kota Tang-Sel dan kota Tangerang.

Padahal sebenarnya kedua adikku sekarang masih menempati rumah Bapak dan juga Mbah Putri semenjak Ibu dan Bapak meninggal. Begitu juga keluarga Bude masih tinggal di rumah yang sama. Tapi kesibukan masing-masing keluarga membuat acara tersebut sulit diwujudkan.

Stok Mie Instan, Telur dan Nugget

Tradisi yang lain saat sahur adalah menyiapkan stok mie instan, telur dan nugget. Ini termasuk bahan pokok yang wajib ada selama sebulan berpuasa.

Ada dua penyebab menu ini harus ada. Pertama, mengantipasi kemungkinan waktu bangun tidur yang terlalu mepet dengan waktu sahur.

Jika harus menyiapkan makanan lain pasti cukup menghabiskan waktu. Bisa-bisa keburu datang adzan Shubuh. Dengan tiga menu ini maka makanan praktis lebih cepat tersaji.

Penyebab kedua adalah rasa bosan. Biasanya timbul rasa bosan dengan makanan rumahan yang biasa dibuat. Maka mie instan, telur dan nugget menjadi penyelamat nafsu makan saat sahur. Terutama bagi anak-anak.

Kehabisan Waktu Sahur

Nah, kalau yang terakhir ini bisa dibilang masih keluargaku alami hingga sekarang. Tradisi atau kebiasaan bangun sahur telat. Kadang sampai adzan shubuh sudah berkumandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun