Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit
2 Alasan Silaturahmi Tak Boleh Mati Karena Pandemi
2 Alasan Silaturahmi Tak Boleh mati karena pandemi
Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan setiap tahunnya sangat identik dengan silaturahmi. Berlebaran tanpa silaturahmi ibarat sayur tanpa garam. Terasa hambar.
Silaturahmi sendiri berasal dari bahasa Arab. Berawal dari kata shillat atau shilah, berarti hubungan atau menyambung, dan al-rahim yang berarti 'mengasihi, menaruh kasihan'.
Silaturahmi kurang lebih berarti menyambung tali kasih, baik dalam rangka persahabatan ataupun persaudaraan.
Di Indonesia silaturahmi yang terjadi di hari lebaran erat kaitannya dengan tradisi saling berkunjung dalam rangka bermaaf-maafan.
Di masa pandemi ini kebiasaan baik tersebut seperti berbenturan dengan anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas berkumpul. Karena khawatir akan ganasnya covid-19.
Jika dibiarkan maka tradisi silaturahmi akan terancam mati oleh pandemi. Orang akan berubah sikap menjadi individual.
Setidaknya ada 2 alasan mengapa silaturahmi harus tetap dipertahankan. Seperti disebutkan di dalam hadist berikut ini.
Siapa yang suka rezekinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan, hendaklah ia menyambung kerabatnya (silaturahim).'' (HR Bukhari)
Alasan pertama adalah silaturahmi akan melapangkan rezeki bagi mereka yang menjalankan tradisi ini.
Kita pasti tahu silaturahmi erat kaitannya dengan relationship. Salah satu kunci sukses dari berbisnis adalah menjalin relasi yang kuat dan intens dengan orang banyak.
Semakin sukses seseorang berbisnis biasanya bisa ditentukan dengan berapa banyak teman atau rekan bisnis yang menjalin hubungan dengannya.
Seringkali dari silaturahmi juga muncul perbincangan-perbincangan yang akan memperluas kesempatan mendapat rezeki dari menjalin kerja sama dan usaha bersama.
Alasan kedua adalah silaturahmi dapat memperpanjang usia. Kita tahu setiap orang pada dasarnya adalah makhluk sosial. Ia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan membantunya.
Terbayang jika seseorang sedang stres ataupun sedang sakit dan tidak ada orang yang memberinya semangat. Tentu akan membuat kesehatannya akan semakin menurun dan mengurangi kualitas hidupnya.
Sebaliknya orang-orang yang rajin menjalin silaturahmi akan lebih mudah menerima masukan baik. Yang akan memperbaiki kesehatan mental dan pikirannya.
Inilah sebabnya silaturahmi cenderung dikatakan dapat memperpanjang usia.
Dan tentunya di masa pandemi ada banyak penyesuaian yang tetap harus dilakukan agar aman dari pandemi.
Jikalau kita bisa berkunjung untuk bersilaturahmi langsung. Pastikan selalu memperhatikan semua protokol kesehatan.
Namun jika kita kesulitan untuk melakukan silaturahmi tatap muka langsung. Banyak teknologi virtual yang tetap dapat dilakukan.
Kita juga bisa saling berbagi pesan kebaikan. Ataupun berkirim buah tangan yang akan tetap menjaga silaturahmi terjalin baik.
Yang harus diingat silaturahmi tak boleh mati karena pandemi. Mengingat pentingnya momen ini untuk kita selaku umat manusia.
Tangerang, Mei 2021
Mahendra Paripurna