Mahir Martin
Mahir Martin Guru

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kedermawanan

9 April 2022   18:03 Diperbarui: 9 April 2022   18:08 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedermawanan
Kitab Shahih Bukhari (sumber: muslim.or.id)

Suatu ketika ia bermimpi. Dalam mimpinya, ia melihat dua malaikat yang sedang mendiskusikan daftar nama para kekasih Allah SWT. Merasa dirinya yakin ada di daftar, ia mengintip untuk melihat daftar tersebut.

Setelah melihat daftar nama, bolak-balik halaman per halaman, ia tak menemukan namanya ada di daftar. 

Akhirnya, ia terbangun dari mimpinya. Ia bingung memikirkan mimpinya, mengapa namanya tidak ada di daftar tersebut. "Adakah yang salah dengan hidup saya?," pikirnya.

Untuk menjawab kebingungannya, ia menemui seorang mursyid dan menjelaskan kondisi dirinya serta mimpinya.

Sang mursyid memberi nasihat, "Untuk menjadi kekasih Allah SWT, caranya bukan dengan beruzlah, meninggalkan hubungan sosial, tidak peduli dengan tetangga, dan hanya fokus dengan ibadah. Kamu seharusnya zikir sewajarnya, ibadah secukupnya. Selebihnya gunakan waktu untuk membantu sesama, bekerja untuk masyarakat dengan baik, dan berinfak untuk yang membutuhkan."

Ia memahami kesalahannya, lalu ia mengikuti nasihat Sang Mursyid. 

Selang beberapa waktu, ia kembali melihat mimpi yang sama. Namun, kali ini ia bersyukur karena ia melihat ada namanya di daftar teratas kekasih Allah SWT.

Kisah ini sesuai dengan kandungan makna dari hadits yang kita bahas ini. Karena kedermawanan merupakan ibadah sosial manusia.

Lawan dari dermawan adalah kikir. Dalam Al-Quran ada juga penjelasan tentang kikir.

Dujelaskan bahwa setan menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan. Logika setan, jika manusia sering berinfak, maka manusia akan jatuh miskin. Maka, setan menyuruh manusia berbuat keji (kikir). (QS Al-Baqarah: 268)

Kikir itu bukan hanya tercela, tetapi juga perbuatan keji. Efeknya dahsyat dalam kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun