Mahir Martin
Mahir Martin Guru

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kedermawanan

9 April 2022   18:03 Diperbarui: 9 April 2022   18:08 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedermawanan
Kitab Shahih Bukhari (sumber: muslim.or.id)

Manusia itu ditakdirkan ada yang berlebih dan ada yang kurang. Untuk saling melengkapi, maka perlu adanya saling berbagi. Bayangkan jika banyak orang yang kikir. Maka tatanan dunia pasti akan kacau.

Terkait dengan kedermawanan, saya teringat pesan seorang guru. Ia mengatakan bahwa jika ingin menjadi seorang yang dermawan, maka kita seharusnya bisa memberikan infak terbaik yang bisa kita lakukan.

Terkadang kita terbiasa berinfak dengan uang receh yang ada di dompet kita. Padahal, untuk kemajuan agama, kita memerlukan dana yang tidak kecil.

"Ketika kita infak, hilangnya uang itu mesti terasa," lanjut nasihat guru saya. 

Ia memberi contoh, jika kita punya uang satu juta, maka bisakan kita berinfak minimal 100 ribu, agar bisa terasa hilangnya. Jika kita hanya berinfak 10 ribu, maka dibandingkan dengan 1 juta, infak itu tak berarti apa-apa.

Alhasil, kedermawanan itu datangnya dari hati yang ikhlas, maka kita harus sering melatih diri agar bisa mencapai derajat keikhlasan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun