Mahir Martin
Mahir Martin Guru

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kisah Heraklius dan Abu Sufyan

10 April 2022   17:58 Diperbarui: 10 April 2022   18:05 2930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Heraklius dan Abu Sufyan
Kitab Shahih Bukhari (sumber: muslim.or.id)

Abu Sufyan ditanya oleh Kaisar Heraklius tentang bagaimana sifat-sifat Nabi SAW secara detail. Hal ini dilakukan Heraklius untuk mengonfirmasi sifat-sifat Nabi yang tertulis detail di dalam kitab suci kaum Romawi, yaitu Taurat dan Injil (QS Al-'Araf: 157). 

Saking detailnya tertulis di Taurat dan Injil, orang-orang ahli kitab di Romawi lebih mengenal Nabi SAW daripada anak kandung mereka sendiri. 

Jika ada yang tidak mengenali Nabi SAW, maka sejatinya segolongan mereka itu, ada yang menyembunyikan kebenaran (QS Al-Baqarah: 146). 

Kedatangam Nabi sudah jauh-jauh hari diprediksi. Nabi Isa AS telah menyampaikan bahwa sepeninggalnya akan datang seorang utusan yang akan diutus untuk kaumnya, bahkan untuk seluruh umat manusia, yang bernama Ahmad (QS As-Saff: 6).

Bahkan salah satu misi diutusnya Nabi Isa AS kepada umatnya adalah untuk memberi kabar gembira kedatangan utusan Allah tersebut. 

Kita kembali ke pembahasan Hadits. Setelah terjadi dialog antara Kaisar Heraklius dan Abu Sufyan, kemudian Kaisar Heraklius meminta surat dari Nabi SAW dibacakan.

Pembukaan isi suratnya menjadi salah satu kaidah fikih. Kaidah dalam memberikan salam kepada non-muslim dengan ucapan, "Salam sejahtera untuk orang-orang yang mengikuti petunjuk." Salam inilah yang dipakai Rasul dalam surat itu.

Inti isi surat Nabi SAW adalah mengajak mereka masuk Islam. Nabi SAW mengutip surah Al-Imran ayat 64 dalam suratnya.

Dari hadits ini juga kita bisa mengambil pelajaran tentang dakwah yang bersifat universal. Nabi SAW diutus untuk seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan (QS Saba': 28). 

Meskipun Nabi SAW orang Arab, berbahasa Arab, bukan berarti ajarannya hanya untuk orang Arab. 

Allah SWT menjadikan firmannya dalam bahasa Arab agar Nabi SAW dapat memberi penjelasan kepada kaumnya (QS Ibrahim: 4).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun