Mahir Martin
Mahir Martin Guru

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Orang Munafik

20 April 2022   22:15 Diperbarui: 20 April 2022   22:16 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Munafik
Kitab Shahih Bukhari (sumber: muslim.or.id)

Ramadan hari kedelapan belas. Hari ini kita masih melanjutkan pembahasan Kitab Shahih Bukhari bab tanda keimanan. Berikut teks haditsnya:

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abdullah bin Jabar, berkata; aku mendengar Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tanda iman adalah mencintai (kaum) Anshar dan tanda nifaq adalah membenci (kaum) Anshar".

Kemarin kita sudah membahas bagian pertama, yaitu tentang kaum Anshar dan mengapa kita perlu mencintai mereka. 

Hari ini, kita akan membahas bagian kedua, yaitu orang yang membenci kaum Anshar, yang merupakan pertanda ia memiliki sifat munafik

Apa itu munafik? Dalam agama ada dua macam munafik. 

Pertama, munafik iktikadi, orang yang secara lahiriah lisan mengaku beriman, tetapi hatinya ingkar. Seluruh ayat Al-Quran yang menunjukkan tanda orang munafik, semuanya merujuk kepada kemunafikan jenis ini.

Seseorang sulit sekali bisa mendeteksi kemunafikan ini. Bahkan Rasulullah pun tahu karena diberi tahu Allah SWT. 

Kedua, munafik amali, yaitu munafik yang disebutkan dalam hadits Nabi SAW. Nabi bersabda, "Ciri orang munafik itu ada tiga; jika berbicara berbohong, jika berjanji tidak ditepati, dan jika diberi amanah khianat.

Orang munafik jenis ini tidak benci dan memusuhi Islam, cuma sifat dan perlakuan sehari-harinya tidak menunjukkan orang Islam.

Konsekuensi kedua jenis munafik inipun berbeda. Munafik jenis yang pertama hukumannya lebih keras daripada orang kafir (QS An-Nisa, 145). Mengapa? Karena munafik jenis ini paling susah dihadapi.

Dalam surah Al-Baqarah ada penjelasan tentang tiga kelompok. Orang bertakwa dijelaskan dengan tiga ayat, orang kafir dengan dua ayat, orang munafik dijelaskan dengan dua belas ayat. Ini menunjukkan betapa sulitnya menghadapi orang munafik.

Jika orang munafik dimusuhi, maka masyarakat akan melihat bahwa Nabi SAW memusuhi sesama muslim. Jika didiamkan, orang munafik akan sangat berbahaya. 

Sahabat yang meriwayatkan hadis ini adalah Anas bin Malik, yang dikenal sebagai khadimun nabi, pelayan nabi. Beliau wafat di Basrah, bukan di Makkah atau Madinah

Hal ini menarik. Seringkali kita temukan banyak sahabat Nabi yang hijrah meninggalkan kota Madinah. Hal ini dilakukan sahabat demi syiar Islam. Jika seluruh sahabat semua berkumpul di Madinah, siapa yang akan menyebarkan Islam. 

Demikian pembahasan hadits tentang tanda keimanan. Kami akan melanjutkan pembahasan hadits selanjutnya  besok.

* Refleksi Kajian Ramadan Masjid Inti am

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun