MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Eksistensi Poteng atau Tape Ketan Sebagai Kue Favorit Saat Lebaran

21 April 2023   00:05 Diperbarui: 21 April 2023   00:09 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksistensi Poteng atau Tape Ketan Sebagai Kue Favorit Saat Lebaran
png-20230421-004258-0000-64416bd608a8b51e7535ea73.png

Eksistensi Poteng atau Tape Ketan Sebagai Kue Favorit Saat Lebaran

Di hari yang fitri, saat berkumpul bersama keluarga, sahabat dan tetangga, tidak pas rasanya jika tidak menyajikan kue lebaran. Saat duduk ngobrol santai, pastinya deretan gue dengan beraneka bentuk dan rasa serta minuman segar pasti sudah siap tersaji di meja ruang tamu. Sudah menjadi kebiasaan atau tradisi jika kue selalu menjadi pilihan untuk menjamu tamu. 

Karena sudah menjadi tradisi, bisa dibilang kue lebaran sudah menjadi prioritas harus ada setelah outfit lebaran. Nah, bagaimana dengan kamu sendiri, kue-kue lebaran seperti apa yang wajib ada sebagai deretan menu kue favorit kamu? Pilihan kue banyak ragamnya, dan untuk mendapatkan kue lebaran, bisa dibuat sendiri atau dengan cara dibeli. Jika pilihanmu membeli, maka kamu gak perlu repot-repot untuk membuatnya, tapi kekurangan pasti ada, mulai dari rasa atau harganya yang kemahalan. 

Di Lombok sendiri kue lebaran yang khas dan pasti ada yaitu antara lain. Kue jaja tarik, keciput, kuping gajah, jaja kepeng, peyek, kaliadem, poteng atau tape ketan serta jaja tujak. Walau tidak dipungkiri kue-kue modern sudah bisa masuk ke dalam deretan kue lebaran di Lombok seperti, kik, nastar, bronis dan yang lainnya.

Namun ada kue yang paling istimewa. Kenapa istimewa? Karena sejak kecil hingga sekarang kue ini selalu ada dan gak boleh terlupakan. Wih… kok bisa istimewa, jadi penasaran? 

Belum ada yang mengetahui sejarahnya, mengapa kue ini wajib ada dalam deretan kue lebaran. Namun yang jelas kue ini gampang dibuat dan yang pasti enak rasanya.

Diantara sekian banyak kue lebaran yang menjadi favorit mimin. kue ini juga menjadi favorit utamanya. Bukan latah ya, atau sekedar ikut-ikutan. Mungkin alasannya, karena kue ini hanya bisa ditemukan pada saat lebaran saja? Gak juga tuh. Dihari-hari lain juga bisa ditemukan. 

Dari beberapa ibu-ibu yang mimin wawancarai hampir semuanya menjawab. Kue ini lebih banyak ditemukan saat lebaran, itu bukan karena kesulitan untuk membuatnya. Tapi lebih kepada malas nunggu untuk bisa menikmatinya. Apa…? Emang setelah membuat kue ini gak bisa langsung dimakan? Jawaban iya. Kue ini bisa dimakan setelah menunggu beberapa hari, paling cepat 3 atau 4 hari baru bisa dinikmati. 

Nama kue ini yaitu poteng atau tape ketan. Jadi sangat wajar jika kue ini menjadi kue favorit. Apa saja sih bahan-bahan dan bagaimana cara membuat poteng atau tape ketan ini? Yuk, simak penjelasannya. 

Bahan-bahan poteng atau tape ketan

1. ketan

2. Beras ketan

3. Tape

4. Daun sager

5. Air

6. Gula

Cara membuatnya

Pertama-tama cuci beras ketan sampai bersih, lalu kukus sampai matang, setelah matang taruh ke dalam wadah, lalu diaduk bersama air perasaan daun sager yang sudah disaring. Setelah itu masukkan kelam wadah seperti toples lalu ditaburi tape secukupnya, jika yang suka manis, ditambahkan gula pasir. Gak dikasih gulapun rasa poteng atau tape ketan dijamin sudah manis. Lalu tutup rapat toples dan simpan. Selanjutnya tunggu beberapa hari, maka poteng atau tape ketannya siap untuk dinikmati. 

Sebagai pelengkap, agar bisa menikmati terasa lebih gurih dan nikmat. Biasanya akan ditemani dengan jaja tujak. Jaje tujak sendiri terbuat dari beras ketan dan parutan kelapa. 

Cara membuat jaje tujak, cukup mudah. Setelah beras ketan matang, kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan diberikan garam halus secukupnya. Selanjutnya tumbuk dengan menggunakan anak alung yang terbuat dari kayu. Wadah untuk menumbuknya bisa menggunakan ember kecil yang terbuat dari karet elastis tujuannya agar ember tidak mudah pecah. Pastikan ditumbuk sampai lembut atau halus. Setelah itu bentuk seperti lingkaran. 

Nah, setelah poteng atau tape ketan siap dan jaje tujak jadi, maka kamu bisa menikmati kelezatan keduanya. Jaje tujak dipotong kecil-kecil sesuai selera lalu dicocol ke tape ketan dan makan secara bersamaan. Dijamin rasanya sangat nikmat. Bagaimana tertarik untuk menikmati kue favorit mimin? Kamu bisa mencoba untuk membuat sendiri di rumah ya. Apapun kue favorit kamu yang penting kebersamaan dan berkumpul bersama keluarga tercinta itu yang lebih utama. Selamat mencoba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun