Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mahasiswa

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Mudik Bukan Hanya Sekadar Kemacetan dan Kepadatan Kendaraan

1 Mei 2022   09:51 Diperbarui: 3 Mei 2022   05:16 3156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Bukan Hanya Sekadar Kemacetan dan Kepadatan Kendaraan
Foto udara sejumlah kendaraan antre melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). Pada H-4 Lebaran 2022, ruas jalan tol Jakarta-Cikampek mengalami kepadatan volume kendaraan dan diperkirakan puncaknya pada H-3 Lebaran.(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT via kompas.com)

Tak terasa sebentar lagi Puasa diakhiri dengan menyambut kedatangan Idul Fitri. Suasananya sangat terasa dengan banyaknya pemudik yang pulang kampung.

Sesuai data Kemenhub, prediksi pemudik tahun ini diperkirakan sebanyak 85.5 juta orang apalagi hari kemarin tanggal 30 adalah puncak dari perjalanan mudik untuk merayakan Hari Kemenangan bersama keluarga besar di kampung masing-masing sehingga tentu beberapa wilayah mengalami kepadatan kendaraan pemudik.

Wajar jika ruas-ruas jalan mengalami kepadatan tapi, mudik kali ini bukan hanya tentang info kemacetan dan kepadatan kendaraan saja tapi lebih dari itu ada pengorbanan dan keberkahan yang mengikutinya.

Infografis Operasi Ketupat 2022/Sumber : static.rctiplus.id
Infografis Operasi Ketupat 2022/Sumber : static.rctiplus.id

Kepentingan Umum Vs Keluarga

Lebaran tahun ini, sebanyak 144.392 personel gabungan diturunkan untuk operasi dengan sandi Operasi Ketupat 2022.

Personel sebanyak itu untuk mengisi 1.710 Pospam, 734 pospel dan 258 pospadu dengan komposisi institusi diantaranya unsur TNI-POLRI, Satpol PP, BNPB, BMKG, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Dishub, Dinkes, Pramuka, dan mitra Kamtibmas.

Mungkin kebanyakan dari kita pemudik, tidak terpikirkan bahwa lancarnya arus mudik tahun ini juga merupakan bagian dari Operasi Ketupat 2022 itu.

Saat pemudik sampai dengan selamat bertemu keluarga, merayakan Kemanangan bersama, saat itu pula para petugas ini akan merasa sangat bahagia sekalipun mereka bisa saja abai dan memilih pulang merayakan Idul Fitri bersama keluarganya.

Tetapi karena Kepentingan Umum lebih utama dari keluarganya, mereka memilih bertahan dan mengamankan perjalanan kita. Memilih mengorbankan sedikit waktu untuk keluarga demi tugas dan panggilannya sebagai pelayan masyarakat.

 Untuk itu, kepada semua petugas pengamanan, terima kasih untuk rasa aman dan pelayanan kepada kami pemudik.

Infografis Prediksi Perputaran Uang Saat Mudik 2022/Sumber : pict-a.sindonews.net
Infografis Prediksi Perputaran Uang Saat Mudik 2022/Sumber : pict-a.sindonews.net

Momentum Kebangkitan Ekonomi Daerah

Mudik tahun ini tentu suasanannya sangat berbeda dengan dua tahun belakangan. Rasanya tak perlu diberi penjelasan mengapa beda, sebab kebanyakan artikel sudah menjawabnya bukan?

Akan tetapi, mudik tahun ini bukan saja beda suasana, karena mudik tahun ini pada intinya mendatangkan keberkahan bagi daerah tujuan mudik. Keberkahan yang dimaksud adalah bangkitnya ekonomi daerah.

Lah, kok bisa? Jadi, jauh-jauh hari memang sudah diprediksi bahwa momentum mudik 2022 diperkirakan akang meningkatkan ekonomi daerah sebanyak 25% dari Rp. 175,2 triliun kebutuhan uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia.

Peningkatan ekonomi ini juga tergambar dari data Bank Indonesia bahwa di tahun kemarin saja, ketika Covid-19 masih hangat-hangat diperbincangkan, ada penarikan uang hingga Rp. 15,4 triliun per hari. Bahkan, saat mudik lebaran dan lebaran tahun lalu ada peningkatan peredaran uang sebesar 20%.

Dengan potensi pemudik 85,5 juta, bisa dibayangkan pengaruhnya terhadap perputaran uang dan perekonomian daerah tujuan mudik.

Setidaknya usaha pariwisata di daerah tujuan akan berdampak, belum lagi usaha kecil di daerah untuk konsumsi seperti kudapan-kudapan ringan, jajanan, dan produk-produk pangan lainnya.

Infografis Ekonomi Kreatif/Sumber :assets.kompasiana.com
Infografis Ekonomi Kreatif/Sumber :assets.kompasiana.com

Potensi Ekonomi Kreatif

Keberkahan lain dari tradisi mudik juga berdampak pada ekonomi kreatif. Apa itu ekonomi kreatif?

Ekonomi kreatif pada intinya adalah ekonomi yang mengintensifkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan sumberdaya manusia sebagai faktornya. Contoh paling gampang, penggunaan aplikasi.

Misalnya, saat mudik, tentu ada yang menginap di rumah keluarga, tapi ada juga yang memilih menginap di penginapan, hotel dan guest house. Kalau dulu booking-nya manual, dengan adanya aplikasi, proses booking lebih mudah dan anti ribet.

Contoh lain adalah kuliner. Tentu dong saat pulang kampung tujuannya selain bersama merayakan hari besar bersama keluarga, ada juga ingin membagi berkah saat merantau dengan mengajak keluarga makan bersama di pusat-pusat kuliner yang terkenal kualitas makanan dan pelayanannya.

Mudik tahun ini diprediksi potensi ekonomi kreatif tumbuh sebesar Rp. 72 triliun. Jumlah yang sangat besar bukan? jadi, pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan momentum dengan sebaik-baiknya.

Dengan demikian mudik tidak hanya dipenuhi dengan cerita kemacetan, dan kepadatan kendaraan saja namun ada pengorbanan dan keberkahan yang menyertainya. 

Lewat tulisan ini, penulis ingin mengucapkan Selamat Idul Fitri untuk Pembaca sekalian, selamat merayakan kemenangan bersama keluarga besar. Jangan lupa juga prokes tetap dijaga agar lebaran Anda betul-betul membawa keberkahan.

Referensi: [1] [2] [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun