Blogger Surabaya yang mengelola beberapa blog diantaranya santaisore.com , sahabatcurhat.my.id , curhatyuk.my.id dan masih banyak lagi Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.
Bangga Berwisata di Indonesia Sambil Tetap Menjaga Lingkungan
Berbicara mengenai objek wisata alam di Indonesia, saya rasa jumlahnya sangat banyak. Hanya saja saya belum mendapat kesempatan lebih untuk pergi berwisata ke beberapa objek wisata yang cukup dikenal tidak hanya oleh masyarakat Indonesia, namun juga dikenal oleh penduduk dari negara lain. Sebut saja Danau Toba, Candi Borobudur dan Pantai Kuta Bali.
Salah satu wisata alam yang yang baru saya kunjungi di tahun 2022 lalu adalah Coban Kaca, yaitu air terjun yang terletak di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Coban Kaca sendiri merupakan objek wisata yang terbilang baru, dimana pada tahun 2022 lalu ketika saya dan dua teman blogger berkesempatan pergi ke sana, Coban Kaca masih sepi dikunjungi oleh turis lokal maupun turis mancanegara.
Seperti yang kita ketahui bahwa kota Batu yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur memiliki banyak potensi objek wisata. Bahkan ada istilah yang menamakan kota Batu dengan kota seribu Coban (air terjun). Awalnya saya dan dua teman blogger bertujuan untuk ke Coban Rais, salah satu objek wisata yang cukup dikenal di Batu. Namun sopir yang mengantarkan kami berwisata ke Batu, malah menyarankan kami pergi ke Coban Kaca saja. Lebih anti mainstream menurutnya, karena Coban Kaca menawarkan pemandangan air terjun yang penampakannya seperti cermin atau kaca. Selain itu pula menurut saya pribadi, Coban Kaca merupakan tempat wisata hidden gems di Indonesia. Letaknya yang mungkin tidak kita sadari sebagai objek wisata, namun Coban Kaca menawarkan keindahan air terjun yang tidak bosan dipandang.
Akhirnya, kami bertiga pun menuruti saran dari pak sopir yang kebetulan memang lokasi Coban Kaca tak jauh dari Coban Rais. Kami pun menempuh perjalanan ke Coban Kaca menggunakan ojek, karena kendaraan mobil tidak mungkin masuk ke sana.
Dengan biaya Rp. 80.000,- per orang, kami bertiga pun siap menjelajah keseruan selama perjalanan ke Coban Kaca. Waktu yang ditempuh untuk sampai ke Coban Kaca cukup jauh lho, sekitar 45 menit. Itupun saya merasa agak ngeri juga karena ketika mengendarai sepeda motor, sisi kiri kanan jalan terpampang jurang yang sangat dalam. Sungguh sebuah medan tempuh yang cukup ekstrim demi bisa healing ke air terjun. Dan kami sangat puas bisa sampai ke objek wisata yang indah dan mungkin belum banyak wisatawan yang pernah ke sana dikarenakan lokasi yang cukup ekstrim.
Di tengah perjalanan ke Coban Kaca, ternyata kami bertemu dengan wisatawan lokal yang berjalan kaki menuju ke air terjun yang nampak seperti cermin tersebut. Setelah mendapat informasi dari Kang ojek, ternyata wisatawan juga bisa berjalan kaki ke Coban Kaca dengan dipandu oleh penduduk asli. Tentu saja jangan ditanya ya berapa lama waktu yang ditempuh menuju Coban Kaca.
Kalau kata Kang Ojek, para wisatawan yang berjalan kaki bisa-bisa menempuh perjalanan ke Coban Kaca selama kurang lebih 90 menit. Fisik yang kuat harus dimiliki oleh para wisatawan yang menginginkan tantangan dengan berjalan kaki ke Coban Kaca. Hal ini dikarenakan jalan yang sempit dan cenderung curam harus dilalui untuk sampai ke Coban Kaca. Saya yang mengendarai sepeda motor saja masih takut membayangkan sisi kiri kanan terdapat jurang.
Sesampainya di Coban Kaca, kami bertiga pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan air terjun yang sangat indah. Beruntung sekali tiga orang Kang ojek yang mengantar kami bertiga mengendarai sepeda motor menuju Coban Kaca sangat baik. Mereka membantu kami untuk mengambil foto dan juga video sesampainya di lokasi.
Setelah dirasa cukup menikmati keindahan Coban Kaca, kami bertiga pun segera turun ke bawah untuk melanjutkan wisata, yaitu ke Batu Flower Garden yang masih satu lokasi dengan Coban Kaca. Dengan diantar olah Kang Ojek, kami pun sampai ke Batu Flower Garden dimana objek wisata ini memang sangat cocok untuk kalian yang hobi berfoto.
Berwisata di Indonesia Sambil Tak Lupa Jaga Lingkungan Tetap Bersih
Sepanjang perjalanan dan ketika sampai di tujuan di Coban Kaca dan Batu Flower Garden, saya bersama kedua teman blogger sudah saling mengingatkan untuk tetap menjaga lingkungan yang kami lewati. Tanggung jawab sebagai manusia sekaligus wisatawan lokal dimana kami tidak ingin mengotori lingkungan wisata yang dikunjungi, membuat kami mempersiapkan dengan matang rencana berwisata ke Batu, Malang.
Beberapa cara kami untuk menjaga lingkungan tempat berwisata agar tetap bersih antara lain:
1. Tidak membuang sampah sembarangan
Berada di ketinggian air terjun yang dingin membuat saya sedikit mengantuk, hingga akhirnya membawa permen agar rasa kantuk hilang. Tentu saja sedikit camilan ketika perut terasa lapar. Maklum saja, tujuan kami untuk sampai ke Coban Kaca cukup lama, sehingga wajar apabila muncul rasa lapar.
Sampah bungkus permen dan bungkus camilan tidak kami buang di area Coban Kaca maupun Batu Flower Garden, namun kami simpan di tas ramah lingkungan yang sudah dibawa dari rumah.
2. Membawa botol minum sendiri dari rumah
Walaupun kami diselimuti oleh udara dingin ketika berada di Coban Kaca, namun tentu saja rasa haus pasti ada. Oleh sebab itu kami berjaga-jaga membawa botol minum sendiri dari rumah. Membawa botol minuman sendiri merupakan salah satu langkah sederhana bagi kami bertiga untuk mengurangi sampah plastik.
Penutup
Saya bangga berwisata di Indonesia, karena selain bisa mengetahui bahwa masih banyak objek wisata alam yang indah, secara tak langsung saya bisa membantu perekonomian warga yang tinggal di sekitar di Coban Kaca. Kang Ojek, pedagang makanan dan minuman merupakan penggerak ekonomi di kawasan objek wisata tersebut.
Semoga bermanfaat.
Referensi :
https://penginapan.net/coban-kaca-pesona-wisata-anyar-di-kota-batu/