Mas Nawir
Mas Nawir Wiraswasta

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sifat Sabar dan Tawakal memang Seharusnya Ada pada Kita

17 Mei 2020   05:44 Diperbarui: 17 Mei 2020   06:09 2308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sifat Sabar dan Tawakal memang Seharusnya Ada pada Kita
Ilustrasi pixabay

Sabar itu Legawa, menerima keadaan dengan hati ikhlas dan berusaha menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan sebagai bentuk perlawanan.

Sifat sabar itu diciptakan oleh Allah SWT sebagai bagian dari pelajaran hidup semua hal itu akan berlaku semestinya pada waktu yang telah ditentukan.

Orang Jawa mengatakan "durung wayahe", belum waktunya. Karena harus ada waktu yang dibiarkan untuk menunggu sebuah proses kematangan.

Sabar itu sifat mulia yang harus melekat pada diri umat manusia. Agar semua hal berjalan sesuai proses alaminya. Ia harus menunggu sampai saat yang ditentukan tiba. Karena semua hal dalam hidup ini ada tahapan yang harus dilalui hingga mencapai finish.

Seorang anak manusia yang lahir ke dunia ini  tak langsung besar dan dewasa. Ia akan lahir berupa orok lemah tak berdaya, hidupnya tergantung kepada ibunya. Dan semua orang tua akan sabar mengasuh bayi, sampai ia besar dan benar-benar mandiri.

Seseorang yang ingin sukses, harus menjalani tahapan pelajaran sesuai umurnya. Dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, sampai ia berhasil menggapai maksudnya.

Adakalanya Allah akan menguji kesabaran manusia dengan berbagai cara. Menghadapkan manusia pada situasi yang bertolak belakang dengan kehendak manusia. Manusia diuji kesabaranya sebagai cara untuk meneguhkan iman mereka. Sehingga meskipun terlihat sengsara, pada hakekatnya seseorang merasakan kebahagiannya.

Sahabat Bilal bin Rabah ra, ketika pada masa kejayaan Islam ditanya oleh sahabat lain,

"Kapan saat yang paling berkesan dalam hidupmu wahai Bilal?"

Bilal menjawab,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun