Memahami Imbauan #JanganMudikDulu
Ada kegiatan yang sangat krusial dan wajib dijauhi saat pandemi. Yaitu bertemunya warga penghuni zona merah terdampak wabah, ke daerah lain, atau sebaliknya.
Sehingga mudik dilarang, pulang kampung juga dilarang. Namun demikian bebalnya warga membuat aparat sibuk menghalau kerumunan di pusat-pusat ekonomi, pasar, mall, bahkan tempat keramaian lain.
Saya sudah menulis artikel tentang urgensi mudik dengan segala pernak perniknya
Tradisi tahunan yang ada di Indonesia yang mendongkrak perekonomian daerah asal secara nyata.
Dan mudik asyik itu hanya bisa dilakukan saat kondisi biasa. Bukan saat wabah merajalela yang membuat semua orang kawatir akan persebarannya.
Sebab memaksa mudik adalah tindakan tidak bijaksana yang akan membuat semua orang terlupa, bahwa saat ini pandemi masih masih merajalela dan menjadi ancaman yang nyata.
Hidup diperantauan dengan kondisi seadanya memang amat menyiksa. Tapi memaksa mudik adalah tindakan berbahaya. Sebab setiap orang tidak akan tahu, apakah ia menjadi carier tanpa gejala, atau daerah yang menjadi tujuan sedang mewabah virus Corona.
Tindakan tidak mudik adalah bijaksana. Seperti memakai masker untuk saling melindungi. Seperti menggunakan hand sanitizer sebagai benteng perlindungan diri.
Makna tujuan mudik akan sia-sia bila dikampung halaman malah menimbulkan bahaya. Baik untuk diri sendiri maupun kerabat yang ada di sana.
Hari ini, sudah selayaknya setiap orang tersadar dengan kondisi yang sedang terjadi. Sehingga tak harus memaksakan diri, menciptakan situasi yang membuat tak enak hati.
Kalau kita ingin membelikan sesuatu untuk keluarga, tak perlu jauh-jauh pergi ke tengah kota. Pasar E-commerce sudah tersedia. Tinggal klik lalu barang akan sampai tujuan.