Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Freelancer

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Manfaat Memperbanyak Mengaji di Bulan Ramadan

24 Maret 2023   08:05 Diperbarui: 24 Maret 2023   08:18 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manfaat Memperbanyak Mengaji di Bulan Ramadan
Mengaji|freepik.com

Sebagaimana keutamaan berbuat baik, mengaji di bulan ramadan sangatlah dianjurkan. Pahala di bulan puasa sungguh berlimpah. Maka, sangat sia-sia jika waktu kita terbuang tanpa mengaji. 

Jika pada hari biasa kita hanya mampu mengaji beberapa lembar saja, hendaknya di bulan ramadan kita buatkan target lebih banyak. Manfaat mengaji tentu tidak bisa terlihat kasat mata, ketenangan batin adalah salah satunya. 

Target Khatam Al-Quran

Salah satu amalan paling baik di bulan ramadan adalah mengkhatamkan Al-Quran. Nah, tanpa target yang dibuat di awal, tentu tidak mudah menyelesaikann bacaan Al-Quran pada waktunya. 

Terlebih ketika kita beraktivitas, sudah barang tentu target mengkhatamkan Al-Quran sangat perlu dipersiapkan. Berapa Juz yang ingin diselesaikan setiap hari, 1, 2, 3, 4 atau 5?

Apakah ini terdengar sulit? tentu tidak! Pada awalnya mungkin saja terlihat sulit. Akan tetapi, jika dilaksanakan dengan rutin dan istiqamah, membaca 5 juz per hari itu tidaklah sulit.

Caranya bagaimana? ya, alokasikan waktu sebaik mungkin. Itu kuncinya!

  • Sediakan waktu khusus di setiap sebelum dan sesudah shalat fardhu.
  • Setidaknya 30 menit sebelum shalat fardhu
  • 30 menit sesudah shalat fardhu

Dengan membaca Al-Quran selama 30 menit, kita bisa menyelesaikan paling sedikit 4 lembar. Ini sangat tergantung pada kelancaran membaca Al-quran. Jika sudah sangat lancar, kita bahkan bisa menyelesaikan 1 juz dalam 30 menit. 

Meskipun demikian, tetap perhatikan makharijul huruf atau tajwid dengan seksama. Jangan mengedepankan membaca cepat, tapi fokus membaca Al-Quran secara tartil (pelan).

Dengan menyediakan waktu 30 menit sebelum dan 30 menit sesudah shalat fardhu, sejatinya kita sudah menyelesaikan 1 juz di setiap waktu shalat fardhu. Dalam 5 kali waktu shalat, kita sudah membaca Al-Quran sebanyak 5 juz. 

Kalau kita bandingkan dengan waktu yang kita gunakan untuk beraktivitas atau bersenang-senang, waktu membaca Al-Quran masih sangat sedikit.

Di bulan puasa ini, kurangi beraktivitas yang tidak bermanfaat dan alokasikan waktu untuk membaca Al-quran saja. Bukankah lidah kita lebih afdhal membaca kalam Allah ketimbang berbicara yang tidak bermanfaat?

Oleh karena itu, buatlah target yang jelas dan bangun komitmen di awal ramadan. Jangan lengah dengan godaan syaithan. Hidup kita sangat singkat, bulan ramadan juga hanya 30 hari. 

Buatkan target yang ingin dicapai dan tempelkan pada dinding yang mudah dilihat setiap hari. Kalau belum sanggup, cukup 1 juz sehari saja. Yang penting paling sedikit bisa khatam Al-Quran sekali dalam bulam ramadan. 

Ada banyak orang yang sudah Allah panggil duluan menghadapnya sebelum ramadan. Maka, kita yang masih diberi nafas untuk hidup dan Allah berikan kesempatan berjumpa dengan bulan yang paling mulia ini, jangalah sampai waktu kita terbuang sia-sia.

Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus

Bulan puasa memang identik dengan menahan lapar dan dahaga. Hanya sedikit orang yang memahami keistimewaan bulan ramadan.

Tidak heran, banyak yang menganggap berpuasa hanya menahan makanan dan minuman masuk ke dalam mulut. Pada kenyataannya, puasa bukanlah sekedar menghindari asupan makanan atau minuman ke dalam mulut.

Puasa pada hakikatnya bermakna menahan diri, baik dari nafsu makan dan minum, keinginan berbuat jelek, nafsu serakah akan harta, dan gejolak nafsu liar lainnya dari dalam. 

Makanya, tingkatan puasa bagi setiap orang itu tidak sama. Semua orang islam bisa berpuasa dalam hal menahan diri dari makan dan minum, tapi hanya sebagian yang biasa menahan gejolak nafsu dari dalam diri masing-masing. 

Ada yang berpuasa sebatas menahan lapar dan minum, ada yang sanggup menahan diri untuk tidak berkata-kata yang buruk, dan ada juga yang masih bergosip di bulan ramadan.

Dengan memperbanyak membaca Al-Quran sebenarnya kita perlahan mengunci gejolak nafsu dalam diri. Bacaan Al-Quran dapat melembutkan hati yang keras, melunturkan sifat pendendam, dan menyembuhkan segala macam penyakit.

Lebih dari itu, membaca Al-Quran memberi ketenangan batin yang tidak mampu diperoleh dari aktivitas lain. Semakin banyak kita membacanya, maka semakin banyak pahala dan semakin berkurang keinginan berbuat maksiat.

Bukankah segala kebaikan ada dalam Al-Quran? lalu, kenapa kita masih enggan menyediakan waktu untuk membaca Al-Quran lebih banyak?

Semoga bermafaat!

[Masykur]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun