Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com
Empat Golongan yang Dirindukan Surga
Maka, sungguh merugi orang yang tidak pernah membaca Al-Quran.Waktunya terbuang sia-sia. Selama hayat masih dikandung badan, gunakan waktu lebih banyak untuk membaca Al-Quran.
2. Orang yang Menjaga Lisannya
Salah satu penyebab banyaknya penduduk neraka adalah bersebab lisan mereka. Lisan bermakna bagaimana seseorang mampu menjaga lidah dari tidak berbicara keburukan orang lain, menjaga omongan yang tidak bermanfaat, dan hanya berbicara yang baik-baik.
Menjaga lisan tidaklah mudah. Asal-muasal pertengkaran sering bermula dari tidak terjaganya lisan. Pertengkaran antar saudara kandung, tetangga, keluarga, suku, dll semuanya bermula dari buruknya lisan.
Lisan manusia bisa baik jika digunakan pada tempat yang baik pula. Misalnya, memberi nasihat dengan baik, mengajarkan ilmu pada orang yang membutuhkan, berkata yang baik-baik kepada sesama.
Sebaliknya, lisan manusia akan berujung buruk jika tidak mampu dijaga. Fitnah, bergosip, membicarakan keburukan orang, meneruskan kabar buruk yang tidak benar, semua itu kerjaan lisan.
Tentunya sangat wajar jika surga merindukan orang yang mampu menjaga lisan mereka. Orang-orang yang berlemah lembut dalam perkataan dan menjaga kebenaran dengan berkata yang benar. Merekalah penduduk surga yang dirindukan.
3. Orang yang Memberi Makan ke Sesama
Berapa banyak yang kurang beruntung di muka bumi? jumlahnya banyak! lalu, seberapa banyak orang yang ringan tangan membantu sesama? jumlahnya sedikit!
Orang yang paham bahwa harta adalah titipan sementara, mereka akan dengan mudah mengeluarkan harta untuk membantu sesama. Terkhusus, mereka yang kelaparan.
Orang muslim memiliki kewajiban membantu sesama, dari sebagian harta yang kita miliki ada hak orang miskin di dalamnya. Tidak heran, cara terbaik adalah dengan bersedekah.
Apalagi di bulan ramadan, memberi makan orang miskin saat berbuka puasa sungguh pahalanya berlipat ganda. Di sudut-sudut jalan kadang kita melihat para pengemis atau pemulung yang kurang beruntung, sepantasnya kita berbagi kepada mereka.