Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com
Empat Golongan yang Dirindukan Surga
Masuk ke surga tentu idaman semua orang. Bukan hanya karena gambaran surga yang sangat istimewa, tapi semua akan kekal di dalam surga nantinya. Lantas, siapa yang tidak ingin menetap di dalam surga?
Sejenak sebelum shalat tarawih tadi malam, penceramah memberikan sedikit tausiah. Katanya, ada empat golongan yang dirindukan surga, siapa saja mereka?
"Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
1. Orang yang Gemar Membaca Al-Quran
Golongan pertama yang dirindukan oleh surga adalah mereka yang rajin membaca Al-quran. Ya, membaca Al-quran pahalanya besar dan manfaatnya luar biasa.
Orang-orang yang melekat hatinya pada Al-quran itu tidak banyak. Makanya, sangat wajar jika balasan yang setimpal adalah surga. Al-Quran Allah turunkan bertahap melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad.
Membaca Al-Quran memberikan ketenangan bagi batin. Selain menjadi obat segala penyakit, mereka yang rajin membaca Al-Quran akan mendapat kemudahan dalam hidupnya.
Semakin banyak kita membaca Al-Quran, maka semakin mudah urusan kita dan semakin produktif hari-hari kita. Tidak percaya?coba buktikan saja kalau kurang yakin.
Dengan membaca Al-Quran selama 1-2 jam, secara hitungan waktu kita terbuang. Tapi, pada kenyataannya waktu kita malah bertambah dari kemampuan menyelesaikan apapun yang kita lakukan.
Begitulah segudang hikmah yang terkandung dalam Al-Quran. Kalau dihitung, sungguh kita tidak sanggup menghitungnya. Dari manfaat membacanya, sampai hikmah yang ada di dalamnya.
Saya teringat dengan kisah seseorang yang rutin membaca Al-Quran sampai beberapa jam setiap hari. Saat menyelesaikan S3 d luar negeri, ia meraih predikat Summa-Cumlaude hanya dalam tiga tahun dengan katagori disertasi terbaik.
Apakah Allah menyia-nyiakan waktu kita saat membaca Al-Quran ? sekali-kali TIDAK. Bahkan, Allah menggantinya dengan keberkahan hidup. Waktu kita lebih bermakna dan segala urusan Allah permudah dengan memberi solusi dari jalan tak terduga.
Maka, sungguh merugi orang yang tidak pernah membaca Al-Quran.Waktunya terbuang sia-sia. Selama hayat masih dikandung badan, gunakan waktu lebih banyak untuk membaca Al-Quran.
2. Orang yang Menjaga Lisannya
Salah satu penyebab banyaknya penduduk neraka adalah bersebab lisan mereka. Lisan bermakna bagaimana seseorang mampu menjaga lidah dari tidak berbicara keburukan orang lain, menjaga omongan yang tidak bermanfaat, dan hanya berbicara yang baik-baik.
Menjaga lisan tidaklah mudah. Asal-muasal pertengkaran sering bermula dari tidak terjaganya lisan. Pertengkaran antar saudara kandung, tetangga, keluarga, suku, dll semuanya bermula dari buruknya lisan.
Lisan manusia bisa baik jika digunakan pada tempat yang baik pula. Misalnya, memberi nasihat dengan baik, mengajarkan ilmu pada orang yang membutuhkan, berkata yang baik-baik kepada sesama.
Sebaliknya, lisan manusia akan berujung buruk jika tidak mampu dijaga. Fitnah, bergosip, membicarakan keburukan orang, meneruskan kabar buruk yang tidak benar, semua itu kerjaan lisan.
Tentunya sangat wajar jika surga merindukan orang yang mampu menjaga lisan mereka. Orang-orang yang berlemah lembut dalam perkataan dan menjaga kebenaran dengan berkata yang benar. Merekalah penduduk surga yang dirindukan.
3. Orang yang Memberi Makan ke Sesama
Berapa banyak yang kurang beruntung di muka bumi? jumlahnya banyak! lalu, seberapa banyak orang yang ringan tangan membantu sesama? jumlahnya sedikit!
Orang yang paham bahwa harta adalah titipan sementara, mereka akan dengan mudah mengeluarkan harta untuk membantu sesama. Terkhusus, mereka yang kelaparan.
Orang muslim memiliki kewajiban membantu sesama, dari sebagian harta yang kita miliki ada hak orang miskin di dalamnya. Tidak heran, cara terbaik adalah dengan bersedekah.
Apalagi di bulan ramadan, memberi makan orang miskin saat berbuka puasa sungguh pahalanya berlipat ganda. Di sudut-sudut jalan kadang kita melihat para pengemis atau pemulung yang kurang beruntung, sepantasnya kita berbagi kepada mereka.
Walaupun jumlah yang kita berikan tidak banyak, Allah tetap melipatgandakan pemberian kita. Jika sanggup, lebihkan masakan kita dan bagikan kepada mereka di sekitar.
Orang muslim memiliki ikatan yang kuat satu sama lain. Pada hakikatnya kita saling bersaudara, dan sepantasnya kita saling memberi, baik dalam keadaan senang maupun susah.
Surga merindukan orang-orang yang rajin berbagi ke sesama memberi makan orang lapar. Di dalam surga nanti ada hindangan menunggu, segala rasa, jenis, dan makanan yang memuaskan serta minuman yang menghilangkan dahaga dengan sekali minum saja.
4. Orang yang Berpuasa
Golongan keempat yang dirindukan surga adalah mereka yang berpuasa di bulan ramadan. Ada pintu surga khusus yang Allah sediakan bagi mereka yang berpuasa. Bukankah ini sangat istimewa?
Puasa disini bukan sekedar menjaga lapar dan dahaga, namun juga menjaga lisan yang berkata yang buruk, menahan nafsu amarah, dan menahan diri untuk tidak bermaksiat.
Pintu surga tersebut bernama Rayyan. Sebagaimana sabda Rasulullah, Rasulullah saw "Sesungguhnya di surga ada delapan pintu, salah satu pintunya disebut dengan Ar-Rayyan, yang pintu tersebut tidak dimasuki kecuali oleh orang-orang yang berpuasa".
Oleh karenanya, sebagai seorang muslim, kita harus berusaha untuk berpuasa dengan benar, menjaga lisan, menjaga amarah, dan menjaga nafsu.
Jika manusia merindukan surga itu hal yang sangat wajar, tentu saja berbeda ketika surga yang merindukan.
Semoga saja kita bisa menjadi satu dari empat golongan yang dirindukan oleh surga Allah!
[Masykur]