Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Freelancer

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Empat Penyakit Hati yang Wajib Dihindari saat Berpuasa

4 April 2023   07:37 Diperbarui: 5 April 2023   18:16 2574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat Penyakit Hati yang Wajib Dihindari saat Berpuasa
Penyakit hati|freepik.com

Sesuatu yang dimulai dengan kebohongan akan berakhir dengan kebohongan lainnya. Rata-rata orang yang suka berbohong, hidupnya sengsara. Satu kebohongan yang dilakukan membawa efek buruk dalam hidup. Waspadalah!

Termasuk orang-orang yang berjanji, tapi tidak menepati janjinya. Mereka tidak menepati omongannya dan menganggapnya biasa saja. Pada kenyataannya, mereka mendhalimi diri sendiri.

Efek berbohong memang tidak langsung dirasakan. Akumulasi dari kebohongan menyebabkan hidup seseorang morat marit. Di awal terlihat baik-baik saja, namun pada saatnya akan terbuka. 

3. Riya

Penyakit yang satu ini sangatlah halus. Kadang kita tidak menyadari ketika tenggelam di dalamnya. Ukuran riya sulit ditentukan, namun riya bisa diukur dari dorongan ibadah. Apakah untuk memperlihatkan ke orang lain, atau memang karena Allah.

Biasanya, penyakit riya mudah hinggap pada orang yang suka pujian. Apalagi, di jaman media sosial, sebuah foto atau video bisa dengan mudah berakhir pada riya.

Ya, kita bisa mengukurnya sendiri, apakah terselip keinginan untuk dipuji ketika memperlihatkan pada orang lain. Urusan ibadah memang kembali pada ranah privasi, tapi perlu juga dicek keadaan hati, mungkin ingin dipuji orang ramai. 

Riya tentu berbahaya. Amalan atau ibadah karena riya tidak membawa kebaikan bagi pelakunya. Bahkan, riya bisa memakan amalan. Artinya, jika terbesit riya dalam hati, ibadah hanya akan sia-sia belaka. 

Ibadah yang dilakukan haruslah ikhlas karena Allah. Ikhlas itu hanya individu yang mengetahui dan Allah yang maha mengetahui niat yang terbesit dalam hati hambanya. 

Oleh karenanya, hindari memamerkan ibadah di media sosial. Lagi-lagi, niat tiada yang tau, tapi riya itu halus sekali. Lebih baik menghindari daripada mengobati. Riya itu obatnya susah sekali, bahkan sulit diobati. 

4. Tamak [rakus]

Sebagaimana riya, tamak juga patut diwaspadai. Ketamakan yang hinggap pada manusia mudah membawa pada kehancuran. Tamak bermakna mencintai harta secara berlebihan dengan keinginan yang berkelanjutan.

Sifat tamak ini masuk pada katagori penyakit hati yang sulit disembuhkan. Orang yang tamak biasanya tidak mengenal kata cukup. Ia menumpuk harta terus menerus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun