Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Freelancer

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Penghafal Quran Asal Afrika di Kota Taipei

9 April 2023   15:26 Diperbarui: 9 April 2023   15:28 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penghafal Quran Asal Afrika di Kota Taipei
Masjid besar kota Taipei|https://travel.kompas.com

Kisah inspiratif yang akan saya tuliskan ini adalah kilas balik pengalaman berpuasa di luar negeri. Saat menyelesaikan studi S-2 di Taiwan, saya sering berjumpa mahasiswa internasional di taipei.

Kampus tempat saya belajar kebetulan berada di kota Taipei. Akses untuk ke mesjid bisa dengan bus dan MRT, tapi saya lebih memilih bersepeda. 

Fasilitas Sepeda berbayar kota Taipei [koleksi pribadi]
Fasilitas Sepeda berbayar kota Taipei [koleksi pribadi]

Jaraknya tidak terlalu jauh, ya sekitar 15-20 menit mengayuh sepeda. Biasanya di masjid besar Taipei, selama bulan ramadan selalu diadakan buka bersama diikuti dengan tarawih.

Buka puasa bersama disponsori oleh donator. Setiap hari ada yang bertanggung jawab untuk membantu menyiapkan bukaan dan keperluan lainnya. 

Nah, masjid besar Taipei menjadi tempat berkumpulnya umat muslim Taiwan. Semua mahasiswa di Taipei dan New Taipei pasti kesini. Sebenarnya ada satu masjid lagi di kota Taipei, tapi tidak terlalu besar. 

Jadinya, mayoritas warga muslim Taipei condong untuk memilih shalat disini. Lokasinya bersebrangan dengan taman kota dan dekat dengan halte bus juga. Jika dengan MRT, maka harus berjalan sekitar 100-200 meter. 

Bus kota Taipei [koleksi pribadi]
Bus kota Taipei [koleksi pribadi]

Banyak muslim asal timur tengah dan juga Afrika yang kuliah di Taiwan. Khususnya di kota Taipei, saya sering sekali berjumpa dengan warga Yordania, Mesir, Malaysia, Oman, dll.

Saya mengenal satu orang warga Afrika, namun saya lupa persisnya dari negara apa. Ia akrab disapa dengan panggilan Ali. Penampakannya seperti warga Afrika pada umumnya, berkulit hitam.

Siapa sangka, ternyata Ali menghafal 30 juz Al-Quran. Selain itu, ia juga banyak menghafal hadis. Penampilannya biasa saja dan selalu merendah.

Jika ada kajian di masjid sesama warga timur tengah, Ali hanya duduk dan mendengar saja. Akan tetapi, ketika ada beda pendapat atau butuh penjelasan lebih lanjut, ia pasti jadi rujukan. 

Karena saya lumayan sering bergabung dengan komunitas mahasiswa internasional, saya setidaknya mengenal Ali dengan baik. Ia mendapat beasiswa dari kampus nomor satu di Taiwan, National Taiwan University (NTU).

Saya setiap hari melintasi kampus NTU ketika hendak ke masjid. Bangunan kampus NTU mirip dengan kampus-kampus di Amerika. Sangat khas dengan bata merahnya dan taman yang luas. 

Kampus NTU, Taipei [Dokumentasi Pribadi]
Kampus NTU, Taipei [Dokumentasi Pribadi]

Ali merupakan pribadi yang bersahaja. Dia tidak akan mengutarakan pendapatnya sebelum dipersilahkan. Uniknya, ketika ia berbicara dan menjelaskan terlihat jelas betapa luasnya ilmu yang ia miliki. 

Bahkan, seorang teman asal Yordania yang merupakan pengajar Al-Quran mengakui dalamnya ilmu Ali. Beberapa lainnya juga tak segan menanyakan tentang sesuatu yang tidak dipahami. 

Di lain kesempatan, saya pernah berjumpa dengan muslim asal Kanada yang kebetulan saat itu sedang penelitian di Taiwan. Darinya juga saya sedikit tahu tentang kehidupan muslim di Kanada. 

Bunga mekar di musim semi [Koleksi pribadi]
Bunga mekar di musim semi [Koleksi pribadi]

Ada juga warga timur tengah yang menikah dengan warga Taiwan. Jumlah muslim di Taiwan tidak banyak. Di kota Taipei saja hanya ada dua masjid. 

Beberapa kali saya pernah ikut menyalati jenazah muslim di masjid besar kota Taipei. Pemakaman khusus untuk muslim juga ada disana. 

Setahu saya, Arab Saudi memberikan kuota haji gratis bagi warga muslim Taiwan. Setidaknya, itu yang pernah saya dengan dari beberapa teman muslim di Taipei. Seingat saya, termasuk mereka yang menikah dengan warga muslim Taiwan bisa haji secara gratis. 

Ketika berpergian dari satu tempat ke tempat lain melalui MRT, saya dan beberapa teman pernah shalat di serambi stasiun MRT bawah tanah. Sontak saja warga lokal datang dan mengabadikan di kamera mereka. 

Ya, mungkin bagi mereka apa yang kami lakukan terlihat aneh, tapi tetap saja tidak ada masalah. Karena masjid hanya dua, pilihan untuk shalat bisa dimana saja asal memungkinkan. 

Pernah juga saya shalat dijaga oleh teman sekelas warga Taiwan. Kata mereka, "kamu shalat aja terus dan kami yang jagain". Saya tertawa ketika mendengar reaksi mereka. 

Kota Taipei [Koleksi Pribadi]
Kota Taipei [Koleksi Pribadi]

Di jurusan bidang studi saya, hanya saya satu-satunya yang muslim. Jadinya, kalau ada kunjungan lapangan (field trip) berpaspasan dengan waktu shalat, mereka yang malah mengingatkan saya untuk shalat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun