Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1
Kangen dengan Es Kinco yang Menggugah Selera
Bunyi bedug bertalu-talu, kumandang adzan maghrib terdengar pertanda saatnya berbuka puasa. Duh..Alhamdulillah, di meja sejak sore tadi sudah tersedia makanan berbuka puasa.
Setelah memanjatkan doa berbuka puasa, pertama kali yang saya lakukan adalah minum air putih (tidak dingin) atau kadang air teh hangat manis. Seharian lambung kita kosong, dengan minum air putih atau teh hangat akan berpengaruh baik (ramah) terhadap lambung kita.
Kebetulan stok manisan blonceng (buah bligo) saya atau orang Jawa bilang luwo, sudah habis he..he.. . Saya harus sabar sejenak, mendinginkan suhu lambung agar tidak shock. Makan berat seperti nasi dan lauk-pauk masih malas, pinginnya minum melulu nih.
Sejak sore tadi, istri sudah menyiapkan mie ayam untuk bukber teman-teman sekolah putri kami.
Saya juga penasaran ingin mencoba mie ayamnya. Lumayan bisa sebagai alternatif makan nasi yang kadang terasa bosan.
Buah Kawista (Kinco) dan Manfaatnya
Sejak kecil saya cukup familiar dengan buah kinco, maklum di pinggiran Surabaya sebagai domisili kami kala itu masih banyak tumbuh pohon buah kinco. Saya jadi kangen, ingin bernostalgia kembali dengan sensasi rasanya.
Cangkang buah bernama ilmiah Limonia acidissima itu sangat keras sehingga kalau hendak mengambil daging buahnya harus dipecahkan terlebih dulu dengan palu atau memukulkan ke lantai.
Meski tergolong langka namun buah ini masih bisa kita temukan di pasar tradisional. Harganya juga cukup terjangkau.
Di daerah Rembang Jawa Tengah kabarnya masih kita temukan sekelompok masyarakat yang berminat membudidayakan tanaman ini. Mereka memanfaatkan daging buah kinco untuk diproses lebih lanjut menjadi sirup dengan rasa yang khas.