Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1
Menjaga Stamina Saat Berpuasa dengan Rajin Mengonsumsi Sawo dan Matoa
Tidak bisa dipungkiri kalau saat sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan, tubuh kita terasa sedikit loyo. Apalagi bagi mereka yang sudah terbiasa (rutin) bekerja atau beraktivitas fisik di luar rumah tentu tubuhnya akan lebih terasa lemas bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja dalam ruangan gedung yang dilengkapi dengan penyejuk udara (AC).
Namun sebagian muslim mengaku kalau kondisi tubuhnya nyaris tak berbeda, sama-sama fit baik saat sedang berpuasa maupun tidak. Tentu ada kiat-kiat yang bisa diambil hikmahnya oleh orang lain agar Puasa Ramadan yang dijalaninya menjadi sukses dan sempurna.
Menjalankan ibadah puasa esensinya ialah meniatkan diri karena Allah dengan jalan mengekang diri dari haus dan lapar serta hal-hal yang membatalkan puasa lainnya mulai dari terbit fajar (imsak) hingga matahari tenggelam (maghrib).
Mungkin hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi : Innamal a'maalu bin niyyat yang artinya sesungguhnya amal itu tergantung dengan niat, cukup relevan untuk menegaskan kembali betapa membulatkan tekad (niat) dengan sepenuh hati itu merupakan modal yang tak terkira manakala seseorang akan menjalankan ibadah puasa. Sebab tanpa niat maka ibadah puasa yang dilakukan seseorang akan mudah gagal dan sia-sia saja.
Setelah nawaitu (niat) dalam hati pada malam harinya untuk menjalankan puasa di esok harinya, meski demikian seseorang juga harus menjaga stamina badannya agar ibadah puasanya berjalan lancar.
Mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa tak jarang mengalami kendala dengan kondisi tubuhnya terutama pada siang hari. Antara lain perut (lambung) nya masih terasa nyeri meski sudah makan sahur cukup banyak, staminanya menjadi loyo dan rasa kantuk yang tak tertahankan.
Tidur malam juga jangan terlalu larut sebab jika terlalu malam baru tidur dikhawatirkan sahurnya akan terlambat dan akhirnya tak bisa beribadah lainnya.
Barangkali hanya dengan tidur yang cukup sajalah badan dan pikiran akan menjadi fresh kembali. Itu berguna untuk menjalani aktivitas ibadah berikutnya termasuk mengerjakan sholat isyak dan sholat malam lainnya.
Tak ada kurma buah sawopun jadi
Makanan merupakan masalah yang berkaitan erat dengan stamina seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Setidaknya pada saat sahur mengonsumsi bahan-bahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan sangat dianjurkan.