Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1
Belajar dari Bumbu Dapur, Ramadan Jadi Semarak di Tengah Keberagaman
Kalau boleh diibaratkan dalam pengertian sederhana dalam kehidupan nyata sehari-hari, semangat keberagaman ibarat bumbu dapur. Bumbu akan terasa pas (cocok) bila rempah atau komponen bumbu lainnya lengkap, tidak ada yang terlewatkan.
Bumbu akan terasa cemplang (kurang pas) bila ada salah satu rempah atau komponen bumbu yang tidak dimasukkan dalam racikan. Kurang garam atau salah satu bumbu saja maka rasanya kurang pas bahkan akan terasa hambar.
Demikian pula dengan semangat keberagaman dan kebersamaan yang sudah terpelihara di tanah air tercinta ini. Bangsa Indonesia sudah terbiasa hidup rukun dan damai (tentram) dengan keberagaman yang ada.
Oleh sebab itu mari di bulan suci Ramadan yang sangat mulia ini kita jaga bersama-sama semangat kebhinekaan (keberagaman) itu.
Kesucian dan kemuliaan Bulan Ramadan tak akan ternodai manakala kita sebagai bangsa mampu memelihara keberagaman yang ada.
Bagi umat Islam sendiri nantinya akan bisa menjalankan ibadah puasa dengan kusyuk dan sempurna di tengah keberagaman yang ada. Jangan pernah terprovokasi oleh upaya-upaya yang mencoba memecah belah bangsa.