Bukber Berkesan Ibadah Tatap Jalan
Salah satu aktivitas dan agenda yang menarik pada bulan Ramadan adalah momen bukber (Buka bersama). Mulai bukber keluarga besar, bukber alumni kampus, hungga SD. Bukber Bestie dari yang dekat bahkan yang jauh, dunia nyata maupun dari dunia maya.
Ramadan memang bulan yang penuh berkah, selain banyak ladang amal, pahala, kebahagiaan pun tercipta. Juga sebagai ajang silaturahmi. Sungguh bulan Ramadan ini unik ya.
Seperti halnya pagi ini, saya mendapatkan chat dari grup organisasi kampus yang akan mengagendakan bukber pada minggu ketiga. Buka bersama kali ini menjadi salah satu agenda yang spesial, karena sekalian reuni dengan kawan-kawan jauh di mata, maka harus direncanakan dengan baik. Ya tentu saja harus direncanakan dengan baik. Karena agenda yang satu ini rawan bikin khilaf.
MENGEJAR YANG MUBAH LALAIKAN YANG WAJIB
Di balik kesan yang menyenangkan terdapat juga kesan yang merugi bahkan miris. Alih-alih kita menuai banyak pahala dengan buka bersama, malah menambah daftar dosa berlipat ganda, karena acara bukber melalaikan kita dari salat Magrib, Isya dan salat tarawih. Duh tiga ibadah sekaligus.
Pada satu ceramah Usazah Halimah Alaydrus menjelaskan: Seperti halnya berlipat ganda pahala di bulan Ramadan, demikian juga dengan dosa, maka akan berlipat ganda. Karena mengejar yang mudah (boleh) dengan asyik bukber, membuat kita lupa akan salat yang wajib, otomatis hal tersebut menyebabkan dosa. Dan dosa yang dilakukan pada bulan Ramadan menjadi berlipat ganda. Rugi dong ...!
Maka agar acara bukber dengan tetap memberi kesan mendalam tanpa melalaikan, perlu beberapa perencanaan.
MEMILIH TEMPAT BUKA BERSAMA YANG KONDUSIF UNTUK IBADAH
Memilih tempat bukber adalah salah satu hal yang penting. Cobalah untuk merencanakan buka bersama di tempat yang kondusif, misalkan rumah kediaman salah seorang yang cukup untuk menampung anggota bukber. Atau tempat yang menyediakan musola.
Sehingga acara buka bersama bisa dikondisikan sesuai waktu. Dengan pilihan tempat seperti ini, kelalaian ibadah bisa dihindari.
Selain meminimalkan kelalaian, juga akan semakin mempererat ikatan silaturahmi. Selain bisa makan bersama, di tempat bukbar bisa salat berjamah dan diskusi lebih hangat. Ibadah yes, buka bersama ok.
DATANG DENGAN KONDISI TELAH BERWUDU
Jika lokasi bukber harus ke luar, seperti Cafe, resto dan sebagainya, hadirlah ke lokasi dengan kondisi telah berwudu. Sehingga setelah buka puasa bisa segera salat tanpa mengantre. Sepakati hal ini dengan kawan-kawan, jangan sampai kamu salat sendiri dan meninggalkan yang lain dalam kelalaian. Beramal soleh sendirian, itu ga asyik.
INGAT WAKTU DAN SALING MENGUNGATKAN
Dalam sebuah acara buka bersama, meski dalam suasana yang mengasyikkan dan melenakan, pasti ada saru di antara kita yang ingat akan kelalaian yang kita lakukan. Karena fitrahnya manusia itu lurus. Maka jangan segan untuk saling mengingatkan waktu. Buka secukupnya lanjut salat berjamah, jika masih memungkinkan maka sambung kembali diskusi setelah kewajiban salat tertunaikan. Jika tidak biarkan, silaturahmi disambung lain waktu.
Ingat, teman yang baik adalah teman yang mengingatkan saat kita lalai. Teman yang baik adalah teman yang mengajak kita pada kebaikan dan amal saleh. Teman yang baik adalah teman yang mengajak ke syurga bareng. Aamiin
Ramadan bercerita
Ramadan bercerita 2024 hari ke-4