Rizqo Mazida Umala Ulya
Rizqo Mazida Umala Ulya Mahasiswa

Akun ini saya dedikasikan untuk menambah kemampuan menulis serta literasi saya, kedepannya saya berharap dapat menjadi versi terbaik diri.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

2023 Diprediksi Akan Resesi, Nyatanya Ramadhan Tahun Ini Masih Menjadi Ajang Untuk Berbagi

8 April 2023   11:45 Diperbarui: 8 April 2023   11:47 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
2023 Diprediksi Akan Resesi, Nyatanya Ramadhan Tahun Ini Masih Menjadi Ajang Untuk Berbagi
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Buka Puasa Gratis Di Masjid Jogokariyan

Hai Sobat Kompasiana!

Ramadhan, merupakan bulan suci yang dinanti seluruh umat muslim didunia, berbagai macam kegiatan unik yang hanya ada pada bulan puasa selalu dinanti, mulai dari tarawih dan tadarus bersama, kegiatan membangunkan sahur keliling, hingga pasar ramadhan menjadi momentum tersendiri yang pastinya menjadi pembeda diantara bulan-bulan lainnya  

Akan tetapi, dari pertengahan sampai akhir 2022, berita mengenai Indonesia akan mengalami resesi telah mengudara dimana-mana, hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, dimana negara kita akan mengalami pergerakan pertumbuhan ekonomi di kuartal negatif yang disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya  guncangan ekonomi, meningkatnya jumlah pengangguran secara signifikan, produksi dan konsumsi tidak seimbang, dan inflasi. Hal ini berakibat tingginya presentase PHK, berkurangnya pendapatan Negara, serta krisis ekonomi secara menyeluruh. Dengan adanya berita tersebut, kita juga harus mempersiapkan segala kemungkinan, mulai dari mengontrol keuangan secara bijak dengan tidak membeli hal yang tidak perlu, kita juga perlu untuk menghindari hutang serta melunasi hutang yang kita punyai, serta berinvestasi atau menabung.

Lantas, saat ini kita telah memasuki tahun 2023, bahkan tengah menjalani ibadah ramadhan tahun ini, apakah benar akan seburuk itu dampak bagi beberapa sektor didalam negeri?

Semua masih berjalan biasa sebagaimana mestinya, pemerintah melakukan tugasnya, karyawan tetap bekerja, dan pedagang tetap berjualan seperti biasa, saya berharap resesi tidak terjadi agar perekonomian tetap berputar dan bertumbuh

Nyatanya, saat ramadhan tiba, masih menjadi ajang bagi kebanyakan orang untuk sedekah dan berbagi, hal ini sejalan dengan dinobatkannya Indonesia sebagai Negara paling dermawan di dunia menurut versi World Giving Index 2021 yang merupakan laporan tahunan diterbitkan oleh Charities Foundation, Indonesia mendapatkan skor 69 % angka tersebut cukup tinggi ya, tapi hal itu lumrah disini karena masyarakat kita cenderung suka berbagi dan kuat ajaran agama satu sama lainnya untuk saling membantu. 

Kita bisa lihat berapa banyak masjid di Yogjakarta yang mengadakan buka puasa gratis setiap harinya selama bulan suci ramadhan, sebut saja Masjid Kampus UGM, Masjid Syuhada, Masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Masjid Jogokariyan, semua ini tak pernah absen untuk sepi pengunjung mengingat Yogyakarta adalah kota pelajar yang didatangi banyak perantau dari tiap kota di Indonesia. 

Ada pula masjid UGM yang menyediakan sahur gratis 300 porsi, antriannya sangat panjang hingga kita wajib antri dari jam 2 pagi agar ikut kebagian nomor antrian, di bagian selatan Jogja tepatnya di depan kampus ISI Belum lagi di tiap kota setidaknya ada yang berbagi takjil gratis baik di masjid maupun di jalan-jalan seperti di masjid Undip Semarang, Masjid Istiqlal Jakarta, dan Masih banyak lagi. Hal ini tentu menghabiskan dana yang tidak sedikit. 

Sumber : Dokumentasi Pribadi, Foto Di Gapura Kampung Ramadhan Jogokariyan 
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Foto Di Gapura Kampung Ramadhan Jogokariyan 

Salah satu masjid yang menyediakan takjil ada di masjid Jogokariyan yang terletak di  Jl. Masjid Jogokariyan, Kec. Mantrijeron, Daerah Istimewa Yogyakarta yang tiap hari mengadakan buka puasa gratis sebanyak 3000-3500 piring nasi, hal ini berlangsung selama satu bulan penuh, tak heran banyak pengunjung yang tiap sore sengaja kesini. Selain untuk berbuka puasa bersama secara gratis di masjid, pengunjung juga ramai-ramai kesini untuk membeli dagangan disepanjang jalan atau di pasar ramadhan, bisa disebut juga Kampung Ramadhan Jogokariyan atau KRJ, berbagai jenis makanan ada disini, setidaknya ada 200 an pedagang yang menjual dagangannya, mulai dari jajanan tradisional hingga makanan khas Korea. 

Sumber : Dokumentasi Pribadi, Foto Wawancara Dengan Salah Satu Pengunjung Kampung Ramadhan Jogokariyan
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Foto Wawancara Dengan Salah Satu Pengunjung Kampung Ramadhan Jogokariyan

Saya memiliki kesempatan untuk mewawancarai salah satu pengunjung KRJ, Syaiful, dia berkata bahwa "Saya sudah berencana jauh-jauh hari untuk menggunakan hari libur saya agar bisa berkunjung kesini untuk merasakan atmosfer ramadhan dan keberkahan yang sangat terasa berbeda dibanding bulan lain, ini merupakan salah satu aktivitas yang menyenangkan ditengah padatnya kegiatan perkuliahan" ia bahkan rela datang jauh-jauh dari Madiun langsung ke KRJ

"KRJ itu unik, beragam jenis makanan ada sampai saya bingung kalau kesini mau beli apa karena beragamnya pilihan, dan semuanya terlihat enak"

"Selain jajan, kita juga bisa makan gratis dengan lauk yang disediakan pihak masjid, jadi semua ikut merasakan keberkahannya, mulai dari pedagang, pengunjung, bahkan tukang parkir ikut merasakan imbas yang luar biasa"  ucapnya  

Sumber : Dokumentasi Pribadi, Foto Wawancara Di Depan Gapura Kampung Ramadhan Mlinjon
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Foto Wawancara Di Depan Gapura Kampung Ramadhan Mlinjon
 

Selain di Kampung Ramadhan Jogokariyan, ada pula Kampung Ramadhan Mlinjon yang terletak di Klaten, Jawa Tengah yang juga menjajakan berbagai jenis makanan, namun berbeda dengan masjid Jogokariyan yang menyediakan buka puasa gratis di masjid, disini tidak tersedia. Namun, banyak kalangan yang berbagi nasi bungkus gratis disini, bedanya tidak menetap seperti di Jogokariyan yang tiap hari ada. 

Saya juga berhasil mewawancarai Vidya, salah satu pengunjung Kampung Ramadhan Mlinjon "Ini adalah pengalaman pertama saya kesini usai Kampung Ramadhan Mlinjon vakum selama 3 tahun akibat pandemi, makanan yang dijajakan jauh lebih beragam, tatanannya juga lebih rapi" selain itu Vidya juga mengatakan "Terkadang ada yang bagi-bagi takjil disini, jadi semua ikut merasakan berkahnya, mulai dari pedagang yang terjual dagangannya, pengunjung yang mendapat takjil gratis serta membantu roda perekonomian umkm serta tukang parkir juga ikut senang dengan adanya kampung ramadhan ini

 Maka dari itu, selain berbuka puasa secara gratis, kita juga turut membantu umkm sekitar agar terus bangkit dan maju perekonomiannya sehingga membantu Negara untuk tidak mengalami resesi karena meningkatnya daya beli masyarakat, saling bahu membahu untuk membantu sesame merupakan tradisi yang mesti kita lestarikan.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Semuanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun