Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Refleksi Atas Perjalanan Ramadan yang Telah Berlalu

16 April 2024   19:22 Diperbarui: 16 April 2024   19:28 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi Atas Perjalanan Ramadan yang Telah Berlalu
Refleksi atas perjalanan ramadan yang telah berlalu - sumber gambar: freepik.com

Melalui kepedulian, empati, dan penghargaan terhadap keberagaman, kita dapat memperkuat hubungan antarmanusia dan membangun masyarakat yang inklusif dan toleran.

Dengan demikian, Ramadan bukan hanya tentang ibadah individual, tetapi juga tentang menjadi bagian dari komunitas yang peduli dan bertanggung jawab.

Semangat kebersamaan dan solidaritas yang kita alami selama bulan suci ini harus terus menginspirasi kita dalam tindakan nyata untuk membentuk dunia yang lebih baik bagi semua.

Momentum Spiritual

Ramadan, pada hakikatnya, adalah momen untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah.

Dalam bulan ramadan ini, kita meningkatkan ibadah, seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, dan bersedekah, sebagai bentuk pengabdian dan peningkatan spiritualitas.

Selama Ramadan, kita merasakan kekuatan dan kedekatan spiritual yang luar biasa, terutama ketika melakukan ibadah-ibadah utama seperti tarawih, sahur, dan tadarus.

Suasana Ramadan yang penuh berkah, di mana masjid-masjid dipenuhi oleh jamaah yang bersemangat, memperkuat rasa kebersamaan dalam ibadah.

Namun, ketika Ramadan berakhir, seringkali kita merasa sulit untuk mempertahankan intensitas ibadah yang sama seperti selama bulan suci.

Hal ini bisa disebabkan oleh kesibukan kehidupan sehari-hari, godaan dunia yang mengganggu, atau bahkan ketidakstabilan emosi yang mungkin muncul setelah berakhirnya suasana Ramadan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menemukan cara untuk mempertahankan momentum spiritual kita bahkan setelah bulan suci berakhir.

Salah satu strategi yang dapat kita terapkan adalah dengan membuat jadwal ibadah yang teratur dan realistis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun