Megawati Sorek
Megawati Sorek Guru

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Akan Berlalu dan Kaitannya Dengan Musibah

29 Maret 2023   15:42 Diperbarui: 29 Maret 2023   15:44 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Akan Berlalu dan Kaitannya Dengan Musibah
Dokpri: Koleksi Foto Megawati Sorek

Setiap kita mengalami yang namanya konflik hidup atau yang sering kita sebut masalah. Intinya hidup itu masalah, jika tak mau ada masalah maka selagi dalam perut ibu dulu kemarin mintalah untuk tidak terlahir ke dunia ini. Jangankan kita yang manusia biasa saja, sedangkan para nabi menjalani hidup dengan berbagai dera yang melanda. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 155 yang artinya  adalah :

"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

Cobaan ujian atau terkadang kita sebut musibah. Musibah adalah hal yang tidak dikehendaki dan tidak menyenangkan hati. Kejadiannya apa saja, bisa menimpa seseorang atau kelompok. Misalnya pada pribadi dan keluarga bencana kematian, sakit, rugi kena tipu, bangjrut usaha, kehilangan barang, kebakaran, kecelakaan,  kena pecat, dan sebagainya. Sedangkan kelompok atau umum, bisa saja bencana alam, paceklik, musim yang ektrim, pandemi, kalah lomba, kalah perah dan lain-lain.

Lalu sambungan ayat di atas QS. Al-Baqarah 156 dan 157:

"Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata"Sesungguhnya kami ini adalah milik Allah sesungguhnya kepadaNya kami kembali. Mereka itulah yang memperoleh ampunandan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Ucapan inna lillahi wa innaa ilaihi raaji'un pernah terucap oleh penulis saat tetangga kehilangan barang. Ia terkejut bukan ada yang meninggal ia mengklarifikasi. Oh, iya baru menyadari kebanyakan dari kita mengucapkan khusus jika ada kematian saja, padahal sejatinya apa pun musibah kita tiada salahnya mengucapkan hal itu.

Sejatinya kita terkena musobah atau akan mengalaminya itu pasti.  Jangan merasa sendirian, artinya bukan kita saja yang bernasib buruk. Kegembiraan dan kesedihan saling datang silih berganti. Dunia ini memang sebagai wadah untuk kita menjalankan segala ketentuan yang telah ditetapkan dengan berusaha, bersyukur, sabar dan tawakal bisa menjadi solusi masalah. Selain itu janganlah berburuk sangka kepada Allah SWT. Jangan benci suatu musibah bisa jadi sesuatu itu justru menyimpan kebaikan yang bermanfaat. Menyalahkan takdir, menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Tuhan, menuding Allah tidak adil. Kita harus tahu rahasia dan hikmah takdir. Bukankah rukun iman yang ke enam adalah suatu ketetapan mutlak preogatif yang maha kuasa mengatur alur hidup. Takdir memang telah ditetapkan dan bisa saja berubah jika melakukan amal kebaikan atau keburukan.

Muslim yang beriman bagaimanakah menyikapi musibah :

1. Iman yang Kuat dan Ridho/ikhlas

Yakin dengan sesungguhnya kehendak Allah. Suka duka yang dijalani tentunya sudah berlaku untuk semua umatnya dan caranya berbeda-beda. Musibah adalah ujian untuk menaikkan derajat yang lebih tinggi.

Mengucapkan inna lillahi wa innaa ilaihi raaji'un sevagai pengakuan akan kebesaran Allah dan penyerahan diri kita sebagai hambanya yang lemah dan lalai. Ucapan itu juga akan mendatangkan pahala

2. Selalu Berikhtiar

Orang yang beriman memiliki ciri yang tangguh, tidak putus asa. Keadaan yang sulit justru membuat mengali ilmu dan belajar, menemukan ide baru yang lebih cemerlang.

3. Selalu Berdoa dan Dzikir

Ketika musibah itu datang maka makin mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan. Selalu menyadari hanya kepada Allah tempat mengadu.

4. Sabar/Tabah

Menahan diri sebagai kekuatan, daya positif mendorong jiwa menunaikan kewajiban agar mencegah berbuata kejahatan. Membentengi diri dari hawa nafsu dengan kekuatan iman.

Jadi sabar di sini maksudnya bukan dalam artian menyerah dengan keadaan, tak ada pergerakan dan  tidak bangkit lagi.

Oke, ingat juga musibah akan menjadi berkah.

Surah Alam Nasyrah 6 artinya "Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan dan kesenangan."

Nasib buruk tak selamanya menjadi milik kita begitu juga sebalik. Keberuntungan yang datang tidak juga akan hadir. Oleh karena itu janganlah risau dan gelisah, Waktu berlalu, hari berganti semoga keadaan akan menjadi baik dan mampu untuk kita sikapi dengan cerdas.

Sebagai penutup musibah terbesar dalam hidup ini adalah tercabutnya iman. Jika agamanya sudah terampas apa yang menjadi pegangan untuk dunia dan akhirat pun hilang.Tujuan hidup yang hakiki tiada lagi. Mati dalam keadaan kafir, siap puncak kerugian, menerima siksa.

Penulis mencoba mengingatkan mari sama-sama kita jaga iman kita, pupuk terus, serta mengalunkan bait doa agar selalu mendapat petunjuk hidayah dan jalan yang lurus. Aamiin ya rabbal alamin.

Berbicara tentang Ramadan kaitannya dengan musibah adalah jika Ramadan ini telah berakhir dan kita tidak tahu  apakah masih berjumpa lagi pada Ramadan akan datang. Air mata mengalir sedih dengan harapan masih bisa menjalankan, memuliakan, melayani, menikmati syahdunya Ramadan selanjutnya. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun