Nafsu dan Doa
Sedikit mengingatkan kembali adanya etika berdoa adalah :
(Mungkin bisa ditambahakan jika ulasan saya ini kurang lengkap ya) Merendahkan suara, beradab, sopan, khusyuk, tunduk hati, ikhlas, konsisten, penuh harap dan rasa takut, memulai dengan zikir maupun salawat, menadahkan kedua tangan sampai setinggi pundak, tidak terburu-buru, bersih hati dan tempat, dan sangat penting juga harus tahu kapan waktu dan tempat yang baik untuk berdoa.
Terkadang kita kecewa dan menjadi berprasanga buruk kepada Allah. Lalu menjadi berhenti untuk berdoa. Jangan begitu! Ingatlah apa yang disabdakan oleh Rasullulah yang menyatakan "Tiada seorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa, kecuali dikabulkanNya. Dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah yang serupa."(HR. Ath-Thabrani)
Jikalau doa tak terkabul, berarti Allah menyimpan rahasia kebaikan atas doa tetaplah berprasangka baik dan jangan lupa jauhkan hati dari penyakit hati, bertaubat nasuha, mensucikan kembali tauhid, hindari hal-hal kemusyikan, meskipun terkadang dianggap mitos tapi mengimaninya, mendekatkan diri perbanyak amal ibadah, ikuti sunnah nabi, menjaga apa yang masuk ke mulut, menjaga pandangan dan syahwat, menghindari dari berkumpul dengan orang pelaku dosa takutnya terpengaruh.
Ya, kan? Mungkin demikian bahasan penulis, masih banyak kekurangan dan belum sempurna, maaf ya. Mari kita terus menggali ilmu dan mengaji. Semoga jalan kita diridhoi oleh Allah SWT, diberikan petunjuk yang benar. Aamiin ya rabbal alamin.
Subhaanaka allaahumma wa bihamdika asyhadu anla ilaaha anta astagfiruka wa atuubu ilaihi.