Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗
Bukber Virtual Itu Bukan Sekadar Temu Kangen Ya
virtual? Begini nih kalau emak-emak pikirannya tradisional banget ya. Tradisi berbuka bareng itu kan umumnya dilaksanakan di suatu tempat dan banyak orang berkumpul untuk melaksanakannya. Lah, kalau buka puasa secara virtual apa yang mau dimakan?Setelah searching di google, emak ini ber'oh' ria. Ternyata begitu toh bukber virtual. Ya Allah, saya kira makanannya virtual juga
Saat membaca challange ini aku pengen ketawa, boleh? Loh kenapa? Masa' iya berbuka bareng itu bisaSeperti yang saya baca, bukber virtual sih sah-sah aja ya. Apalagi kondisi sekarang yang lagi pandemi. Pasti deh kita kangen bertemu dengan teman sambil ngobrolin sesuatu saat buka. Pandemi ternyata tidak bisa dijadikan alasan untuk menepis ras kangen itu. Apalagi banyak aplikasi yang bisa kita gunakan untuk melakukannya.
Sebenarnya, inti dari bukber itu apa sih? Menurut teman-teman tujuan diadakannya bukber itu untuk apa? Kalau menurut saya, bukber itu diadakan agar kita masih bisa bertemu dan melepas kangen dengan sahabat atau keluarga. Biasanya sih, buka bareng ini identik dengan anak muda ya. Betul nggak?
Terus kalau kau tua yang melakukannya, apakah disebut bukber juga? Hehehe ... iyalah. Namun, pada kenyataannya, yang banyak melakukan adalah kaum muda yang berada atau dulunya ada pada komunitas yang sama.
Saya pun pernah muda loh dan pernah buka puasa bareng dengan teman kampus dan rekan kerja. Bahkan saya pernah juga bukber dengan membawa makanan dari rumah lalu menuju tempat yang telah ditentukan. Serunya, bukber saat itu diisi tilawah quran lalu tausiyah sedikit. Jadi, bukbernya bukan sekedar bukber ya.
Saat pandemi ini pun kita bisa bukber ya. Caranya, kita bisa menggunakan aplikasi yang sudah banyak digunakan, misalnya whatsapp atau aplikasi yang menggunakan video. Jadi, dengan begitu kita bisa mengetahui keadaan orang-orang yang kita belum bisa temui itu.
Namun, kita harus ingat bahwa bukber virtual itu tidak diniatkan untuk memamerkan makanan atau saling bersaing pada pakaian yang tampak di depan kita ya. Jika sudah diniatkan seperti itu, tujuan bukber pun akan hilang.
Biar bukber yang dilakukan mendapatkan keberkahan, saya sangat menyarankan kegiatan-kegiatan positif yang bisa dilakukan saat itu. Misalnya, awali dengan memakan kurma dan minum minuman segar dan manis, makan camilan seadanya, setelah itu lakukan sholat berjamaah, tilawah, dan akhiri dengan tausiyah (kultum) beberapa menit.
Jadi, dengan adanya kegiatan tersebut, bukber yang kita lakukan akan membawa kenangan tersendiri dan membekas di hati. Bukber itu tidak sekadar ngobrol ngalur ngidul tidak terbatas ya. Kita harus membatasi waktunya sehingga kita bisa melakukan kegiatan lain yang lebih positif.