Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hadiah Allah Bagi Insan yang Menyambungkan Tali Silahturahim

29 April 2022   21:26 Diperbarui: 29 April 2022   21:30 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadiah Allah Bagi Insan yang Menyambungkan Tali Silahturahim
Image: Salah satu aktivitas menyambung silahturahim sesama rekan kuliah di Universitas Katolik Parahyangan, meskipun puluhan tahun berlalu.

Dua hari lagi Idul Fitri menjelang. Tradisi masyarakat Indonesia datang saling mengunjungi sanak saudara untuk menyambung dan memperkuat silahturahim. Bahkan, sebagian masyarakat Indonesia masih rela berdesak-desakan menjalankan mudik 2022 untuk tujuan menjaga silahturahim bersama sanak saudara mereka.

Mengapa ajaran Islam, mengedepankan silahturahim? Apakah silahturahim hanya dilakukan pas saat Idul Fitri saja? Simak kisah berikut ini.

Satu ketika, dalam majelisnya, Abu Hurairah ra. duduk bersama orang-orang dan bercerita tentang Rasulullah SAW. Di tengah pembicaraan, dia berkata, "Sungguh memalukan jika ada orang yang memutuskan persaudaraan. Jika ada, berdiri dan pergilah!"

Tidak ada seorang pun yang berdiri di antara mereka kecuali seorang pemuda. Dia berdiri dan segera meninggalkan majelis. Pemuda ini pergi menemui bibinya yang telah lama dia abaikan karena jengkel kepadanya. Pada hari itu juga dia berdamai dan meminta maaf kepada sang bibi.

Bibinya ini lalu berkata, "Apa yang membuatmu datang ke sini, wahai keponakanku?"

Dia menjawab, "Aku duduk bersama Abu Hurairah, sahabat Rasulullah dan beliau berkata, 'Sungguh memalukan jika ada orang yang memutuskan persaudaraan. Jika ada, berdiri dan pergilah!'

Wanita ini lalu berkata, "Kembalilah kepada Abu Hurairah dan tanyakan mengapa orang yang memutuskan silaturahim harus berdiri dan pergi meninggalkan majelisnya?"

Dia pun kembali menemui Abu Hurairah dan menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dan bibinya, lalu bertanya, "Mengapa orang yang memutuskan tali persaudaraan (silaturahim) tidak boleh duduk bersamamu?"

Abu Hurairah menjawab, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya, kasih sayang tidak akan turun pada suatu kaum yang di dalamnya ada orang yang memutuskan persaudaraan'."

Itulah mengapa, Ali bin Al-Husain ra. sampai memberi nasihat khusus kepada putranya, "Wahai anakku, janganlah engkau berteman dengan orang yang memutuskan tali persaudaraan. Sungguh, aku mendapatinya dia dilaknat dalam kitab Allah pada tiga tempat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun