Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Fathatul Hikmah, Cahaya Al Qur'an di Tengah Anak-anak Duafa

19 Maret 2025   06:08 Diperbarui: 19 Maret 2025   06:08 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fathatul Hikmah, Cahaya Al Qur'an di Tengah Anak-anak Duafa
Sosok inspirasi Ramadan, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal


Perjuangan Seorang Ibu Rumah Tangga dalam Menjaga Aqidah Generasi Muda

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban di Tambun, Bekasi, seorang ibu rumah tangga sekaligus guru ngaji kampung, Fathatul Hikmah, menjalani perjuangan luar biasa dalam menjaga aqidah anak-anak duafa dan pemulung dari berbagai pengaruh negatif.

Keprihatinannya terhadap pendangkalan aqidah di kalangan generasi muda, khususnya mereka yang kurang beruntung, mendorongnya untuk bertindak nyata. Dengan penuh keyakinan, ia mendirikan Rumah Qur'an di samping sepetak kecil tanah kosong di halaman rumah kontrakannya pada tahun 2010.

Awal Mula Rumah Qur'an: Dari Kesederhanaan Menuju Perubahan
Rumah Qur'an ini bermula dari sebuah tempat sederhana, namun segera menjadi benteng keimanan bagi anak-anak kurang mampu di lingkungan tersebut. Tanpa fasilitas mewah atau dukungan besar dari lembaga mana pun, Fathatul Hikmah mengajarkan anak-anak untuk mencintai dan menghafal Al-Qur'an.

Dengan penuh ketulusan, ia menerapkan metode Kauny Menghafal Al-Qur'an semudah tersenyum dalam kurikulumnya. Metode ini membantu anak-anak menghafal ayat-ayat suci dengan lebih mudah dan menyenangkan, sehingga mereka tidak merasa terbebani.

Keberhasilan metode ini terlihat dari semakin banyaknya anak-anak yang mampu menghafal Al-Qur'an dengan cepat, bahkan beberapa di antaranya berhasil menyelesaikan hafalan dalam waktu yang relatif singkat.

Lebih dari sekadar tempat belajar, Rumah Qur'an ini juga menjadi ruang aman bagi anak-anak duafa dan pemulung yang sebelumnya rentan terhadap pengaruh buruk lingkungan.

Perkembangan Rumah Qur'an: Dari Anak-anak Hingga Ibu Rumah Tangga
Seiring berjalannya waktu, perjuangan ini tidak hanya menarik perhatian anak-anak, tetapi juga para ibu rumah tangga yang ingin lebih memahami dan menghafalkan Al-Qur'an. Banyak di antara mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses untuk belajar agama secara mendalam kini merasa lebih dekat dengan kitab suci mereka.

Semangat Fathatul Hikmah dalam mengajarkan Al-Qur'an pun semakin menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam gerakan ini.

Komunitas yang terbentuk di sekitar Rumah Qur'an ini berkembang menjadi pusat pembelajaran dan pembinaan spiritual bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya membaca dan menghafal Al-Qur'an, tetapi juga mendalami maknanya serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan semakin banyaknya peserta yang bergabung, kebutuhan akan ruang yang lebih besar dan fasilitas yang lebih layak menjadi tantangan baru yang harus dihadapi.

Mencetak Hafizh Berprestasi: Dari Rumah Quran ke Panggung MTQ
Keistimewaan Rumah Qur'an ini semakin terbukti dengan lahirnya para penghafal Al-Qur'an yang tidak hanya menguasai hafalan, tetapi juga berprestasi di berbagai ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).

Beberapa santri didikan Fathatul Hikmah bahkan berhasil menjadi juara di berbagai event dan mendapatkan penghargaan, termasuk hadiah umrah beberapa kali. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang bagi anak-anak kurang mampu untuk meraih kesuksesan dalam bidang agama dan spiritual.

Visi Besar: Mewujudkan Pesantren Tahfizh untuk Anak-anak Duafa
Saat ini, Fathatul Hikmah bersama suaminya tengah berjuang untuk membebaskan tanah seluas 2000 m di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.

Misi besar ini bertujuan menyediakan tempat yang lebih layak bagi para calon Hafizh Al-Qur'an, khususnya anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Dengan lahan yang lebih luas dan fasilitas yang memadai, diharapkan semakin banyak anak yang dapat belajar dan menghafal Al-Qur'an dalam lingkungan yang kondusif.

Langkah ini bukanlah hal yang mudah. Selain membutuhkan dukungan finansial yang besar, perjuangan ini juga memerlukan keterlibatan masyarakat luas. Namun, tekad dan keikhlasan Fathatul Hikmah menjadi bukti nyata bahwa satu langkah kecil yang dilakukan dengan niat tulus mampu menggerakkan perubahan besar dalam kehidupan banyak orang.

Hikmah Ramadan: Mengambil Pelajaran dari Kisah Perjuangan
Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, kisah perjuangan Fathatul Hikmah menjadi pengingat bagi kita semua bahwa berbagi ilmu dan kebaikan bisa dimulai dari mana saja, bahkan dari tempat yang sangat sederhana.

Tidak perlu menunggu kaya atau memiliki fasilitas mewah untuk berbagi manfaat dengan sesama. Kesungguhan hati dan niat yang tulus adalah kunci utama dalam membangun perubahan yang berarti.

Semoga semakin banyak orang yang tergerak untuk mendukung perjuangannya, baik melalui doa, donasi, maupun dengan menyebarkan kisah inspiratif ini kepada lebih banyak orang. Karena dalam setiap huruf Al-Qur'an yang dihafal dan diamalkan, ada pahala yang terus mengalir bagi mereka yang telah berkontribusi dalam mencetak generasi Qur'ani.

Untuk lebih memahami perjuangan beliau, simak video berikut: Fathatul Hikmah -- Rumah Qur'an Tambun. 


Semoga semakin banyak  yang berkenan membantu mewujudkan impian besar ini, apalagi masih dalam suasana Ramadan agar kita mampu menjadi Mukmin Sejati yang ikut memperhatikan para kaum duafa dari pendangkalan aqidah.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

19 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Kisah Inspiratif Orang-Orang di Sekitarmu

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 17 
20 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 4

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 18
21 Mar 2025

Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 19
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun