Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca
Melengkapi Gaya Hidup Sehat dengan KOJIMA
Untuk amannya tentu pilihan terbaik adalah produk herbal yang kandungan bahannya lengkap dan terbukti secara ilmiah apalagi ada dalam Sunnah nabi yang berarti terjamin kehalalannya.
Dan di pasaran ternyata telah tersedia produk herbal seperti itu yakni "KOJIMA" . Kojima ini adalah produk herbal "Madu dengan 3 kebaikan yaitu Korma, Jinten (Habbatussauda), dan Madu".
Seperti kita ketahui korma atau phoenix dactylifera mengandung sumber nutrisi penting seperti Vitamin C, B1, B2, A, Niasin, Kalsium, Magnesium dan Zinc. Menurut National Institute of Healthy (NCBI), korma juga memiliki antioksidan yang tinggi.
Adapun, habbatussauda (jintan hitam) atau nigella sativa disebut dalam hadits sebagai 'penyembuh segala penyakit'. Habbatussauda termasuk dalam kelompok imunostimula fitogenik yang membantu membentuk dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta berfungsi sebagai anti bakteri, anti inflamasi atau anti infeksi dan anti oksidan.
Sementara itu, madu berkualitas atau mel depuratum merupakan sumber gizi yang bermanfaat meningkatkan imunitas dan mempercepat proses pemulihan. Kombinasi korma, habbatussauda (jinten hitam) dan madu ini bekerja secara alami dalam tubuh dan efektif meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menambah nutrisi secara alami.
(Sumber: Kojima/INVESTOR.ID)
Pandemi covid-19 ini telah mengajarkan kita untuk benar-benar menjaga kesehatan, banyak kebiasaan dan pola hidup lama yang mesti ditinggalkan, kita harus memulai menerapkan #MyNewHealthyLifestyle.
Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi Kojima setiap hari, apalagi di masa pandemi ini, yang tentu sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Karena konsumsi herbal secara rutin dan teratur terbukti dapat meningkatkan imunitas yang sangat penting untuk perlindungan tubuh, terutama di masa pandemi Covid-19 ini.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
