Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Lainnya

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Perjalanan Bertanggung Jawab, Jadikan Kita Bangga Berwisata di Indonesia

17 April 2023   23:07 Diperbarui: 17 April 2023   23:09 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan Bertanggung Jawab, Jadikan Kita Bangga Berwisata di Indonesia
Image: pesona Indonesia (vectrostudio.vom)

Setiap orang tentu punya kebutuhan untuk menghibur diri, salah satunya adalah dengan melakukan perjalanan wisata menikmati pesona alam dan budaya di sekitar mereka. Orang-orang terinspirasi untuk bepergian ke suatu tempat, mungkin karena penasaran dan terpesona dengan apa yang mereka dengar atau ketahui. Tetapi perjalanan wisata yang dilakukan asal diri senang dapat berdampak negatif pada alam dan lingkungan yang sangat kita cintai ini. Itulah mengapa perjalanan wisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab itu penting untuk dipahami dan dilaksanakan.

Perjalanan yang bertanggung jawab bukan hanya tren tetapi telah menjadi suatu kebutuhan akhir-akhir ini dan masa datang. Istilah apapun orang menyebutnya pada dasarnya ini merupakan cara bepergian yang meminimalkan dampak buruk pada daerah tujuan serta memberikan hal positif ke tempat yang kita kunjungi. Perjalanan berkelanjutan dan bertanggung jawab menjadi sangat penting jika kita ingin terus menikmati keindahan alam, keragaman budaya, dan interaksi dengan kearifan lokal yang memberi pengalaman perjalanan yang begitu istimewa.

Perjalanan wisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para pelancong dan juga penduduk setempat. Berikut beberapa alasan mengapa sustainable and responsible travel menjadi suatu kesadaran yang harus terus dipopulerkan dan semakin dibutuhkan agar kita Bangga Berwisata di Indonesia.

- Perjalanan yang Bertanggung Jawab harus membantu melestarikan lingkungan.

Dampak lingkungan dari sebuah perjalanan yang tak bertanggung jawab sangat besar. Mulai dari jejak karbon yang para pelancong ciptakan saat mereka memilih naik pesawat terbang untuk pergi ke suatu tempat. Emisi CO2 dari penerbangan internasional telah meningkat hingga 83% sejak tahun 1990.

Apa yang anda bawa dan ambil dalam perjalanan dapat membantu mengurangi dampak yang mungkin ditimbulkan. Misalnya, sabun dan shampo yang dapat terurai secara alami dan detergen pakaian, serta tabir surya yang mengandung lebih sedikit bahan kimia dapat membantu mengurangi bekas yang ditinggalkan di lingkungan alami, sambil membawa botol air sendiri dan bahkan peralatan makan sendiri dapat mengurangi konsumsi barang sekali pakai, serta tak lupa mengambil kembali jika memang ada sampah yang kita hasilkan apapun itu, plastik, kertas, kaleng dan lain sebagainya. Pelancong wajib menghormati sumber daya alam lokal.

Begitu banyak orang-orang yang bepergian, sebagian, untuk menikmati keindahan alam yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Namun, keindahan alam dan kekayaan budaya yang kita miliki itu terancam jika para penikmat itu (baca: wisatawan) tidak berusaha untuk melindunginya. Pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab mendorong kita untuk melakukan hal itu.

- Perjalanan yang Bertanggung Jawab harus membantu melestarikan budaya.

Berinteraksi dengan budaya lokal dan kearifan unik dari berbagai tempat adalah salah satu pengalaman perjalanan terbesar yang menginspirasi dan sulit untuk dilupakan. Tetapi budaya lokal akan dapat dengan mudah dikalahkan oleh kekuatan luar ketika pariwisata terbuka dengan bebas, dimana pelancong asing membawa budaya mereka sendiri dan  membanjiri budaya lokal dengan budaya asing, yang perlahan justru mengalahkan budaya dan kearifan lokal yang sudah turun temurun dilestarikan..

Perjalanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab harus bisa melestarikan budaya lokal melalui rasa hormat dan penghargaan atas semua nilai budaya dan kearifan lokal yang berlaku. Perjalanan berkelanjutan dan bertanggung jawab harus terus dan selalu berupaya mendukung sumber daya lokal yang ada dan pengalaman yang tersedia.

Budaya asli serta kearifan lokal akan menghadapi tantangan terbesar dalam melestarikan akarnya ketika berhadapan dengan serbuan budaya asing yang tidak memproteksi dan diproteksi sejak dini. Selain masyarakat lokal, para pelancong harus membekali diri sendiri dan menghormati kekayaan warisan budaya asli ini saat bepergian, pelancong bertanggung jawab untuk membantu masyarakat lokal untuk mempertahankan tradisi dan cara hidup mereka yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
 

- Perjalanan yang Bertanggung Jawab harus bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Saat anda memutuskan mengunjungi suatu tempat untuk melakukan perjalanan wisata, anda tentu harus berinteraksi kepada penduduk setempat. Penduduk lokal adalah mereka yang bergantung pada tempat-tempat itu bukan saja sebagai rumah, tetapi sebagai tempat mencari dan menjalani kehidupan. Mereka tinggal di sana, bekerja di sana, mencintai di sana, dan menjalankan budaya, dan kearifan tempat-tempat itu, yang menarik wisatawan untuk datang.

Perjalanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab harus berfokus pada menjaga, peduli dan menghargai hal-hal lokal. Pelancong yang datang bertanggung jawab untuk mendukung perekonomian lokal dan komunitas lokal dengan berbelanja secara lokal dan mendukung orang-orang yang tinggal di sana untuk menjalani kehidupan mereka dan berusaha secara ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun