Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com
Dadan dan Baju Lebaran
Dadan dan Baju Lebaran - Tulisan ini hanyalah fiksi semata. Jika ada nama tokoh dan tempat yang sama, itu hanya kebetulan saja.
*** Jelang 10 hari lebaran, Dadan makin semangat puasanya. Apalagi saat ayahnya sudah memastikan bahwa H-3 lebaran bisa membeli baju lebaran. Bahagia bukan kepalang si Dadan dengan berita tersebut. Namun, kemudian Dadan diuji kebahagiaannya ketika salah seorang temannya terkena musibah kebakaran.
Dila, temannya mengalami kebakaran karena ada anak yang iseng bakar-bakar sampah di depan rumahnya. Karena terbawa angin dan rumah Dila terbuat dari mayoritas kayu, maka api cepat membesar dan melahap semua yang ada. Kasihan.
Hari ini di sekolah, Bu Guru mengumumkan bahwa akan ada penggalangan dana untuk Dila. Dadan yang mendengarnya pun menjadi iba. Dia tahu bagaimana baiknya Dila dan keluarganya. Tak bisa dibayangkan bagaimana Dila saat ini harus menjalani hidupnya tanpa rumah. Keluarganya pun rata-rata berada di luar kota dan luar pulau.
"Anak-anak. Jika kalian ingin membantu bisa menghubungi ibu di Sekretariat OSIS ya."
Dadan dan temannya pun saling berdiskusi. Mereka berencana akan menuju ke rumah Dila untuk memberi support sepulang sekolah. Pastinya Dadan juga ingin memberitahukan ke ayahnya. Alhasil Dadan kemudian diajak berpikir.
"Dadan, kapan kamu ke rumah Dila?"
"Nanti sore, Bu. Jelang buka sekalian buka puasa bareng Dila."
"Baiklah."
"Hmm.. Ibu. Kita bantu Dila berupa apa?"
"Ibu sudah mengeluarkan baju yang masih layak pakai untuk disumbangkan ke Mama Dila."
"Kalau saya bantu apa ya, Bu?"
"Ya terserah Dadan lho mau dan ikhslas bantu apa."
"Uangnya ada sih Bu. Tapi... buat beli baju lebaran."
Ibu hanya memperhatikan Dadan yang termenung dan pastinya berpikir jalan keluar ingin membantu Dila atau tidak.
***
"Bu, Dadan berangkat ya. Mana yang mau dibawain ke Mama Dila?"
"Ini, Dan. Salam ya buat Mama Dila dan keluarganya."
"Baik, Bu."
***
"Dilan, bagaimana tadi buka puasa bareng Dila dan keluarganya?"
"Kasihan, Bu. Tapi salut sama Dila, anaknya kuat."
"Syukurlah. Eh tapi kamu jadi sumbangin apa ke Dila?"
"Tabungan yang baru dikirim ayah kemarin, Bu."
"Semuanya?"
"Ya mau gimana lagi, Dila lebih membutuhkan, Bu. Allah mungkin pengen Dadan pakai baju yang dipakai Idul Adha kemarin saja."
Dadan menjawab ibunya mantap. Tak ada keraguan. Ibunya bangga sekali sama Dadan padahal ibu tahu sejak awal puasa, Dadan cuma minta baju lebaran dari Ayahnya.
***