Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Administrasi

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

OST Ramadan Maher Zain Selalu Favorit Sepanjang Masa

22 April 2021   16:33 Diperbarui: 22 April 2021   16:33 2770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
OST Ramadan Maher Zain Selalu Favorit Sepanjang Masa
Created by: Rahmah

Ramadan

Ramadan 

Ramadan

Di hati... 

*** 

Cuplikan lirik lagu di atas selalu dirindukan. Ketika lantunannya sudah terdengar dimana-mana, Ramadan akan semakin terasa syahdunya. Kehadiran penyanyinya yang tidak hanya memukau dari paras wajah, suaranya pun mampu menggetarkan jiwa. 

Bukan karena terlena lantaran luput akan ibadah, bukan! Justru sebaliknya, semakin mengajak untuk muhasabah diri. 

Memang sih di luar sana banyak pemahaman yang mengatakan bahwa musik itu masuk ke dalam ranah haram. Lengkap dengan dalilnya. Namun, ketika ditadabburi dengan baik, bukan seperti itu maksudnya. 

Musik yang membuat terlena apalagi disandingkan dengan khamr ya tentulah haram, bukan?! 

Namun, kali ini tidak akan mengupas tuntas mengenai hukum musik karena semua kembali pada pegangan dan keyakinan masing-masing. Bagi saya pribadi, jalan dakwah bisa dilakukan dengan musik karena tidak semua mampu memahami agama Islam jika disampaikan dengan cara kaku apalagi terkesan otoriter. Sebab Islam itu agama yang sangat mengedepankan yang namanya santun dalam mengajak kepada kebaikan. 

Alasan Suka dengan Lagu OST Ramadan ala Maher Zain

Beberapa alasan sehingga senang dengan OST Ramadan yang dinyanyikan oleh Maher Zain antara lain:

1. Liriknya Menyentuh

Membaca tiap liriknya membuat saya berpikir bahwa selama ini masih banyak waktu yang habis terbuang hanya urusan dunia. Sementara kematian terus mendekat dan entah ini Ramadan terakhir atau bukan. 

Kalau ada yang beranggapan bahwa harusnya ayat Quran yang menyentuh. Hmm, ini dua hal berbeda dan seharusnya tidak bisa dibandingkan. Cara orang menyemangati diri sendiri untuk bahagia dan melakukan ibadah terbaik di bulan Ramadan memang tidak bisa dipaksakan sama. Semua kembali lagi dari niat masing-masing. Seberapa penting Ramadan dalam hidup. 

Nah, OST Ramadan bertujuan untuk menghibur dan sekadar mengingatkan dengan santai bahwa ada bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Tidak ada paksaan. Semua kembali dari hati siapa yang tersentuh. 

2. Musiknya Lembut

Meskipun lirik bagus tetapi dibawakan dengan musik keras, otomatis tidak membuat saya tertarik. Untungnya OST Ramadan dari Maher Zain tidak ada yang memekakkan telinga meskipun volume dibesarkan hingga terdengar seantero rumah. 

Musik yang lembut ini juga bisa jadi media buat pembelajaran audio anak-anak di rumah. Karena sebagai orang tua yang punya dua anak dengan karakter berbeda, metode belajar Visual, Audio dan Kinestetik tetap kami berikan

3. Video Klip Menarik

Karena Maher Zain bukan asli orang Indonesia tetapi berusaha menyanyikan lagu dengan bahasa Melayu, membuat saya banyak berintrepetasi dengan video klip. Ada beberapa adegan yang menyiratkan makna mendalam yang hanya dipahami ketika berulang-ulang ditonton. 

Nah, saat Ramadan ini juga bisa jadi media diskusi dengan anak mengenai apa yang dilihatnya dalam video klip. Sekaligus mengenalkan bahwa ada negara selain Indonesia yang juga memeluk agama Islam. 

Mereka juga melaksanakan sahur dan buka puasa sebagai ritual Ramadan. Jadi, yang bahagia menyambut Ramadan dan selalu merindukan kedatangannya bukan hanya kita, orang Indonesia. 

Dan masih banyak lagi alasan lain namun 3 di atas yang paling utama. 

*** 

Well, apa pun OST Ramadan yang disukai, yang paling baik adalah musiknya membawa kita semangat beribadah. Bukan malah sebaliknya, lalai dan menyesal pada hari kemudian. Masing-masing kita punya cara untuk semakin giat beribadah, semakin ingat akan kebesaranNya tetapi bukan berarti bahwa apa yang dilakukan orang lain yang berbeda dengan kita itu keliru. 

Semangat puasanya, Kompasianers! Kita sudah melewati sepertiga awal, kencangkan ikat pinggang sebelum Ramadan benar-benar pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun