Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com
Tip Sehat Finansial Selama Ramadan
Alhamdulillah masih diberi waktu sampai hari ini mengikuti tantangan menulis Samber THR. Kali ini akan membahas soal finansial selama Ramadan yang katanya bulan ini tuh bulannya uang keluar banyak.
Hmm, memang sih ya kalau bulan Ramadan adalah bulan keluarnya uang banyak tetapi keluarnya bukan untuk kebutuhan perut, lapar mata dan nafsu semata. Jika bulan ini kemudian diri terlalu royal mengeluarkan uang untuk orang-orang yang memang berhak mendapatkannya, itu tidak mengapa. Asalkan memang benar-benar sudah dipersiapkan sejak 11 bulan lalu.
Namun, sayangnya yang terjadi jauh panggang dari api. Harusnya foya-foya beramal dengan mencari masjid-masjid untuk didonasi atau informasi seputar terbukanya lowongan berdonasi. Pada realita yang terjadi semua orang sibuk foya-foya untuk kebahagiaan sesaat tetapi menyesalnya berhari-hari.
Belanja apa saja yang memuaskan mata tanpa memikirkan panjang pendeknya dampaknya kemudian. Beli baju beberapa pasang, beli makanan buka puasa beraneka ragam menu bahkan belanja perabot rumah untuk diganti meski masih berfungsi justru yang terjadi di depan mata. Siapa saja bisa menjadikan ini sebagai kebiasaan selama Ramadan, padahal esensinya tidak demikian.
Akhirnya, banyak yang utang sana sini. Mencari tempat pinjam online meski bunga mencekik leher. Semuanya demi gaya saat Ramadan apalagi jelang Lebaran. Hmm... kalau begini tentu finansial jadi porak-poranda karena bunga melilit dan tidak bisa dihindari. Ujung-ujungnya tidak sedikit bunuh diri.
Cara Agar Finansial Sehat selama Ramadan
Tip yang akan saya sampaikan mungkin tidak semua akan setuju, tetapi so far itulah yang kami lakukan sehingga bisa survive meski dalam kondisi pandemi kemarin sekali pun:
Beli Takjil Secukupnya
Memang menjelang buka puasa nafsu ingin makan ini itu sangat tinggi sekali. Namun, yang terjadi adalah saat air minum sudah masuk segelas, rasa lapar dan haus itu sirna. Bahkan untuk mencomot semua takjil menjadi hilang nafsunya. Kecuali memang yang nafsu makannya over bisa jadi langsung gasss saja, haha.
Nah, bagi yang merasakan sama seperti kami, maka beli saja takjil secukupnya, sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Jangan sampai ada yang sisa lalu akhirnya dibuang. Sayang pake banget mubazir-nya. Dengan beli takjil secukupnya, tentu bisa menekan jumlah pengeluaran di sesi takjil berbuka.
Bikin Sendiri Jika Bisa
Biasanya di kulkas ada bahan-bahan makanan yang disimpan. Nah, kalau memang ada bahan makanan yang bisa dieksekusi menjadi takjil, yaa dibuat sendiri saja. Bahkan kalau buat sendiri bisa memperkirakan lebihan agar jumlahnya juga tidak ngepress. Lagipula kalau bikin sendiri selera bisa diatur. Keasinan atau sebaliknya tidak akan pernah terjadi karena kita yang ukur takarannya.
Tidak Terlalu Ngebet Ikut BukBer
Salah satu cara membuat finansial sehat saat Ramadan adalah tidak terlalu pengen ikut bukber. Yaa memang sih ada keinginan kumpul sama teman, tetapi kalau setiap hari lebih baik dihindari. Jatuhnya keluar dana melebihi bujet ketika buka puasa di rumah karena memikirkan juga biaya transportasi. Kalau dekat sih aman-aman saja, kalau jauh sungguh membuat finansial makin butuh keseimbangan. Belum lagi jika ada teman yang dengan mudah pinjam uang buat bayar menu bukber. Kan gimana gitu...
Siapkan List Spot Donasi Sesuai Bujet
Seperti yang saya katakan di awal bahwa jika ingin royal dengan pengeluaran bulan Ramadan maka carilah tempat yang memang membutuhkan. Banyak lembaga yang membuka donasi. Tinggal sesuaikan dengan bujet yang kita punya. Jangan juga berdonasi gila-gilaan tanpa berpikir dampaknya. Sisakan juga buat diri sendiri dan keluarga.
Persoalan Allah balas donasi itu dengan berlipat ganda, tidak usah ditunggu. Ikhlas saja karena semua akan berjalan sesuai dengan rencanaNya. Hasil dari donasi itu akan diperoleh kembali seperti apa pun biarkan itu jadi urusanNya. Donasi saja, semampunya, seikhlasnya.
Selalu Tahu Mana Kebutuhan Mana Keinginan
Ini penting supaya tidak ikut-ikutan. Lihat lagi ramai beli baju dengan nuansa Sage, ikutan juga padahal di rumah masih banyak baju bagus karena dibeli cuma sekali pakai. Lihat beli perhiasan, ikutan juga. Padahal belum tentu butuh. Kalau sekadar mau flexing yaa pasti akan dibutakan hawa nafsu untuk membelinya semua. Jadi, tetaplah sadari mana yang memang butuh dan mana yang sekadar pengen saja.
***
Well, boros tidaknya seseorang hanya orang tersebut yang bisa memahaminya. Sebab, yang tahu sejauh apa diri membutuhkan sesuatu dan memerlukan uang pastinya tidak akan diektahui orang lain, tapi diri sendiri. Untuk itu, mulai sekarang belajar membedakan bulan Ramadan dengan bulan lain dalam hal "memboroskan uang" karena bisa jadi ini adalah Ramadan terakhir kita.