𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Guru

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Ramadhan, antara Pengendalian Diri dan Meningkatnya Kebutuhan

24 Maret 2023   16:13 Diperbarui: 25 Maret 2023   09:52 2880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan, antara Pengendalian Diri dan Meningkatnya Kebutuhan
Ilustrasi- Ramadhan momen mengendalikan diri| Dok AP via Kompas.com

"Tapi ini puasa," kata istrinya.

"Justru puasa itu seharusnya membuat kita makan apa adanya. Sahur tidak harus makan enak," Dedi sedikit ceramah.

Apa yang disampaikan Dedi di atas membawa saya pada kenyataan bahwa selama ini kita belum sepenuhnya menjadikan sebagai bulan Ramadhan pengendalian diri.

Kita semua memahami bahwa Ramadhan diyakini sebagai bulan penempaan diri, bulan dimana umat Islam melatih kemampuan mengendalikan diri, mengekang hawa nafsu. 

Selama satu bulan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari kaum muslim melakukan ritual tidak makan dan minum, tidak bersanggama, dan tindakan lain yang dapat membatalkan puasa.

Puasa Ramadhan juga menjadi instrumen bagi seorang muslim untuk berusaha membatasi keinginan dan kebutuhan fisiknya, serta mengendalikan nafsu makan dan minum yang berlebihan. Dengan melakukan puasa, seseorang dapat belajar untuk mengontrol dirinya dan lebih sadar akan kebutuhan dan keinginan dirinya.

Secara sosial, puasa Ramadhan juga berorientasi kepada perbaikan kehidupan sosial umat Muslim. Dalam puasa Ramadhan, umat Muslim diharapkan untuk lebih banyak bersedekah dan berinfaq untuk membantu sesama, berbagi dengan mereka yang kurang beruntung.

Puasa bukan sekadar menahan hawa nafsu dengan tidak makan dan minum belaka. Ramadhan juga menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas diri secara spiritual. Dalam konteks ini, seorang Muslim dituntut untuk lebih banyak melakukan refleksi atas tindakan dan pengalaman masa lalu. 

Ramadhan menyarankan agar seseorang secara pribadi memperbaiki kualitas spiritual melalui peningkatan ibadah kepada Allah secara intensif.

Meningkatnya Kebutuhan

Saat Ramadhan tiba, setiap sore jalanan di kota kecamatan di daerah saya hampir selalu mengalami kemacetan. Penyebabnya dipicu oleh masyarakat sekitar yang berburu makanan untuk berbuka puasa. 

Di kiri kanan jalan berjajar lapak kuliner yang menyediakan berbagai jenis makanan. Lapak-lapak dadakan itu menyediakan banyak pilihan menu berbuka puasa. Anda hanya perlu membawa sejumlah uang untuk mendapatkan jenis makanan berbuka yang diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun