Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Foto/Videografer

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Semakin Dewasa, Semakin Sedih jika Ramadan Dekati Akhir

2 April 2023   07:55 Diperbarui: 2 April 2023   08:06 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin Dewasa, Semakin Sedih jika Ramadan Dekati Akhir
Ramadan akan beranjak menuju akhir. (Foto: Unsplash.com/Simon Infanger)

Seketika berpikir, apa di tahun depan masih bisa merasakan Ramadan lagi dengan kondisi yang sama atau berbeda.

Atau, justru saya tidak berkesempatan lagi untuk menemui Ramadan? Semua masih menjadi tanda tanya.

Memang, pergeseran pola pikir dari masa anak-anak beranjak dewasa menjadi sebuah keniscayaan.

Faktor kesadaran diri dan ilmu yang semakin banyak menjadi alasannya, efeknya adalah semakin luas dan dalam pandangannya.

Orientasi kita terhadap puasa sudah bergeser, mulai dari berharap lekas lebaran menjadi lekas kembali bertemu bulan ini.

Saat kecil, kita berpikir berharap lekas puasa dan lekas bebas dari kewajiban tidak makan atau minum.

Begitu dewasa, kita sudah terbiasa dengan lapar dan haus serta merindukan bulan yang amal ibadahnya dilipatgakan besar-besaran.

Semakin beranjak dewasa, justru kita semakin cemas dan sedih sekali dengan berakhirnya Ramadan.

Masuk akal jika mengapa kita terus berdoa agar bisa bertemu kembali dengan bulan puasa pada tahun berikutnya.

Sangat beruntung jika kita kembali dipertemukan di Ramadan tahun depan, sebaiknya jangan disia-siakan.

Karena kita tidak tahu akan diberikan kesempatan untuk bertemu berapa Ramadan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun