Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Foto/Videografer

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

Pada Akhirnya, Kampung Kembali Sepi

26 April 2023   06:06 Diperbarui: 27 April 2023   08:00 2609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pada Akhirnya, Kampung Kembali Sepi
Mudik lebaran. (KOMPAS.com/Garry Lotulung)

Idulfitri 2023 menjadi momen mengobati kerinduan seorang perantau atau pemukim tetap di kota orang pada kampung atau kota asal.

Mudik lebaran sudah lama ada dan menjadi tradisi turun-temurun untuk merayakan hari raya ini bersama orang tua atau teman di sana.

Banyak yang rela merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk mengobati rindu meskipun teknologi komunikasi sudah maju.

Mereka sampai rela membolos atau memperpanjang izin cuti hanya karena kangen daerah asal mereka, sekali pun kota yang mereka tinggali bertabur kemewahan.

Kampung halaman atau kota asal dengan berbagai kekurangan terasa lebih nyaman dan menyenangkan untuk menepi.

Sebelum lebaran, kampung halaman tetaplah desa atau kota asal yang tidak terlalu ramai lantaran ditinggal untuk berkuliah atau bekerja.

Kampung halaman tetap dengan kesahajaannya sebelum ditinggal pergi oleh perantau atau yang menginginkan hidup yang lebih baik.

Ia tetap menjadi tempat ternyaman untuk pulang, di saat kota mereka saat ini dinilai terlalu kejam dengan segala masalahnya.

Ia tidak menuntut anak-anaknya bertahan atau harus pulang, ia selalu membukakan pintunya bagi yang yang pulang meskipun sementara.

Dan hingga Hari Raya Idulfitri pun tiba, kampung halaman berangsur mulai ramai oleh pemudik yang ingin berlebaran bersama keluarga dan teman lama mereka.

Ia semringah begitu para penduduk aslinya kembali padanya walaupun hanya selama libur dan cuti bersama lebaran.

Kampung atau kota asal menjadi berseri dengan berbagai pernak-pernik atau suasana Idulfitri 2023 yang mulai terasa meskipun masih 1 minggu lagi.

Terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan selalu diberitakan ramai menjelang hari suci itu, tersiar di berbagai berita reportase lebaran 2023.

Mulai dari masjid hingga lapangan terbuka milik kampung atau kota asal pasti diramaikan oleh jamaah Salat Id.

Sepulang ibadah sunah itu, rumah-rumah dan jalanan kecil ramai oleh masyarakat asli atau penduduk luar daerah yang mudik untuk saling berkunjung.

Seketika berbagai kampung halaman menjadi pusat keramaian musiman, kembali mendapatkan ruhnya begitu lebaran tiba.

Begitu gema takbir meredup, kampung halaman mulai ditinggal satu per satu penduduknya yang menetap di kota orang untuk kembali bersekolah, berkuliah, atau bekerja.

Semakin menjauh dari Hari Raya Idulfitri 2023, kampung halaman perlahan semakin kembali ke mode asalnya: sepi.

Libur lebaran usai, kampung halaman kembali ditinggal pemudik, ia kembali seperti semula yang terlihat bukan apa-apa tetapi terasa damai.

Pemudik kembali ke kota tempat mereka tinggali kini, kampung atau kota asal mereka kembali lengang seperti kota mereka yang sepi saat lebaran.

Kampung halaman tidak menuntut anak-anaknya untuk bertahan, ia tetap ikhlas dalam kesahajaannya melepas mereka pergi agar hidupnya lebih baik.

Ia tidak terlalu banyak berharap penduduknya bertahan lama dengannya, ia menginginkan mereka hidup bahagia dan mendengar kesuksesannya saat pulang.

Kampung atau kota asal akan tetap dalam kesahajaannya dan dengan senang hati menerima siapa saja yang ingin pulang padanya dan akan menjadi cerita mudik yang menyenangkan.

Ia yakin, semegah bagaimana pun kota yang mereka tinggali kini, ia sebagai daerah asal mereka tetap menjadi tempat pulang ternyaman bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun