Firsty Ukhti Molyndi
Firsty Ukhti Molyndi Administrasi

Seorang blogger tuna daksa dari Palembang. Memiliki minat tulis-menulis sejak kecil. Menulis berbagai problematika sehari-hari dan menyebarkan kepedulian terhadap kaum disabilitas. Blog: www.molzania.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jangan Sampai Mulut "Hawo Nago" Saat Puasa

28 Maret 2024   10:00 Diperbarui: 28 Maret 2024   10:08 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Sampai Mulut "Hawo Nago" Saat Puasa
Berfoto dengan rekan Kompasianer Palembang. Dok. Pri

"Kau nih hawo nago nian," ketus X kepada Y, "makan apo pas sahur tadi?"

Mereka berdua sama-sama orang Palembang. Sudah sahabatan sejak lama. Y tahu betul sahabatnya itu tak bermaksud menyinggungnya. Tapi mengkritiknya secara halus. 

Jauh dalam hati, Y juga merasa dalam dirinya ada yang salah. Makanya Y pun berusaha menerima kritikan dari sahabatnya itu. 

Mungkin bagi orang di luar Palembang, mengira mereka berdua akan bertengkar. Atau malah musuhan. 

Padahal maksud dari percakapan itu, X sedang menegur Y. Tapi gaya bicara X sedikit terdengar blak-blakan, ciri khas orang Palembang. Soalnya X merasa tak nyaman dengan Y, akibat bau mulut.

Hawo Nago, Istilah Palembang untuk Bau Mulut

Seperti halnya budaya Melayu, Palembang banyak menggunakan perumpamaan untuk menyebut sesuatu. Sering kali malah terkesan tidak masuk akal.

Hawo nago artinya bau nafas naga. Istilah ini lazim digunakan oleh wong kito galo untuk menyebut bau mulut. 

Dalam banyak mitos, seekor naga biasanya menyemburkan api dari mulutnya. Nah istilah hawo nago diserupakan dengan api yang dikeluarkan dari mulut naga. Tentunya sangat membuat tidak nyaman bagi orang yang terkena api semburannya itu.

Begitu pula dengan nafas tak sedap yang keluar dari mulut kita. Apalagi saat sedang berbicara dalam jarak dekat dengan seseorang. Bisa membuat orang yang akrab, malah bergeser menjauh.

Berpuasa seharian tidak menyebabkan nafas tak sedap. Akan tetapi penyebabnya bakteri yang berkembangbiak dengan cepat. Selain itu, bau mulut juga dapat timbul dari penyakit maag atau diabetes. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun