Mudzakkir HA
Mudzakkir HA Guru

Guru yang selalu belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Keunikan Kain Sarung

3 April 2024   07:41 Diperbarui: 3 April 2024   07:44 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Keunikan Kain Sarung

Mengenakan kain sarung itu sangat unik dan penuh kesan mendalam. Berbeda usia, berbeda pula cara mengenakannya. Berbeda merek, berbeda pula cara mengenakannya. Berbeda pendidikan, berbeda pula cara mengenakannya. Berbeda jabatan, berbeda pula cara mengenakannya. Berbeda acara, berbeda pula cara mengenakannya.

Sarung adalah pakaian yang sangat fleksibel. Sarung bisa dipakai tidur, ngaji, jalan-jalan, ke pasar, apalagi ke masjid. Harga, ukuran, dan corak motifnya sangat bervariasi. Merawatnya juga tidak susah dibandingkan dengan jenis pakaian lainnya. Dalam kondisi apapun sarung bisa dimanfaatkan.

Sarung tidak pernah bisa dilepaskan dari aktivitas santri sepanjang waktu, baik pagi, sore, siang, maupun malam hari. Tidur, belajar, beribadah, jalan-jalan, bahkan berolahraga santri mengenakan kain sarung. Kain sarung bagi santri adalah perlengkapan yang wajib dimiliki.

Pemakaian kain sarung di kalangan santri terutama pada pondok pesantren salafiyah merupakan kekhasan. Kebiasaan memakai kain sarung ini banyak berlanjut meskipun mereka sudah tidak menyandang predikat santri. Apalagi kalau santri kemudian menjadi tokoh agama atau ulama, maka bersarung merupakan pakaian kekhasannya.

Lalu bagaimana cara mengenakan sarung yang tepat? Yuuk simak penjelasan berikut:

1. Perhatikan Corak Berbeda
Biasanya, sarung itu memiliki corak yang berbeda pada polanya. Nah, corak yang berbeda inilah yang biasanya diletakkan di belakang. Jadi, selain bisa mengatur jahitan sarung, kita juga bisa perhatikan corak sarungnya agar pas di belakang.

2. Merek Sarung
Kalau kita membeli sarung, pasti ada merek yang menempel di bagian corak yang berbeda. Nah, kebanyakan orang akan menempatkan itu di bagian belakang.

3. Biar Lebih Kencang
Ada cara biar sarung yang kamu pakai tidak kendor dan lebih kencang. Gunakan saja ikat pinggang di bawah lipatan sarung. Cara ini akan membuat sarung kamu lebih kencang sehingga tidak mudah melorot.

4. Melipat di Atas Mata Kaki
Saat melipat sarung, perhatikan bagian bawahnya. Sebaiknya di atas mata kaki, selain melaksanakan sunnah, hal ini juga akan menghindarkan sarung dari terkena kotoran saat kamu sedang berjalan.

5. Malipat Bagian Atas
Sebelum melipat bagian kanan dan kiri, kamu bisa melipat sedikit pada bagian atas sarung. Tujuannya, biar nanti, sarungnya nggak kepanjangan.
Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun