Muhamad Aqil Maulana
Muhamad Aqil Maulana Freelancer

Harimau mati meninggalkan taring, manusia mati meninggalkan nama

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mengagumkan! Meski Dihina, Rasul Tetap Memberi Orang ini Makan

27 Maret 2023   07:00 Diperbarui: 27 Maret 2023   09:03 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengagumkan! Meski Dihina, Rasul Tetap Memberi Orang ini Makan
Afif Ramdhasuma via Unsplash.com

Rasulullah Saw adalah manusia yang paling sempurna. Meski dirinya dihina berkali-kali, hinaan tersebut tidak akan membuatnya marah. Justru, rasul akan membalasnya dengan penuh kasih sayang.

Suatu saat, pernah rasul pergi ke pasar. Beliau menemukan ada seorang tunanetra yang terus menghina beliau habis-habisan.

Ia berkata bahwa rasul itu gila, kejam, jahat, segala hal buruk keluar dari mulutnya. Rasul pun tidak marah, justru malah memberinya makan dan memperlakukannya dengan lemah lembut. Bahkan, rasul mau menyuapinya dengan lembut. Padahal, yang menyuapinya adalah rasul, hanya saja ia tidak mengetahuinya karena buta.

Kegiatan ini dilakukan oleh rasul sampai akhir hayat. Suatu saat. Meninggallah rasul dan orang buta tersebut tidak ada lagi yang menyuapinya makan.

Sahabat nabi, Abu Bakar bertanya kepada anaknya, Aisyah mengenai Sunah apa yang belum dijalankan olehnya.

Aisyah pun menjawab bahwa ada satu sunah yang belum dilaksanakan oleh ayahnya tersebut, yaitu memberi makan orang buta yang ada di suatu pasar kota Madinah.

Setelah itu, berangkatlah Abu Bakar ke tempat yang dimaksud dan mencari orang buta yang sering disuapi oleh rasul.

Setelah bertemu di sana, orang buta tersebut pun melakukan seperti biasanya, yaitu menghina nabi. "Wahai anak muda! Jangan kau dekati Muhammad! Dia itu orang gila, tukang sihir, dan tukang bohong".

Abu Bakar, yang mendengar kata-kata darinya pun merasa geram dan kesal. Bagaimana tidak? Kekasihnya dicaci-maki habis-habisan di depan dirinya. Namun, ia masih menahan emosi.

Alhasil, perlakuan Abu Bakar ke orang buta tersebut terkesan agak kasar dan tidak seperti Rasulullah  yang lemah lembut.

Orang buta itu menyadari adanya perbedaan sikap yang dialaminya. Sontak, ia pun berkata, "siapa kau?"

"Aku adalah orang yang biasanya menyuapimu." Jawab Abu Bakar

"Tidak! Kau bukan orang yang biasanya menyuapiku!" Kata orang buta itu dengan tegas.

"Orang yang biasa menyuapiku itu lebih lemah lembut. Ia selalu mengunyah makananku agar lembut. Setelah lembut, makanan tersebut akan diberikan kepadaku. Kau tidak seperti itu." Lanjut orang buta itu.

Abu Bakar pun terdiam sejenak. Tak lama kemudian, ia menanyakan kepada orang buta tersebut apakah dirinya ingin mengetahui siapa yang selama ini menyuapinya dan orang buta tersebut meng-iyakannya.

"Dia adalah rasulullah. Orang yang selama ini kau hina-hina." Jawab Abu Bakar.

"Benarkah?" Respon orang buta tersebut dengan sangat kaget. "Sekarang di mana dia?"

Abu Bakar pun memberi tahu bahwa rasul itu sudah wafat.

Saat itu juga, pria tersebut masuk Islam di hadapan Abu Bakar.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun