Muhammad Arif
Muhammad Arif Mahasiswa

Arif adalah concent writer di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses. Saat ini, berkuliah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI semester 6, Jurusan Akuntansi Syariah. Memiliki hobi menulis dan berdiskusi, aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan. Arif juga manjabat sebagai kepala departemen Research and Development (RnD) KSEI Islamic Economic Forum (IsEF) dan menjadi senior assistant research di SIBERC (SEBI Islamic and Economic Research Center)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Berbenah Diri Menyambut Bulan Suci Ramadan

29 Maret 2023   21:16 Diperbarui: 29 Maret 2023   21:35 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbenah Diri Menyambut Bulan Suci Ramadan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tahukah Anda siapa orang yang paling beruntung di dunia ini? Pernahkah kita bertanya bagaimana menjadi orang-orang yang beruntung? Dan apa saja yang harus dilakukan untuk menjadi orang yang beruntung?

Nah, ternyata salah satu orang yang paling beruntung adalah mereka yang pandai berbenah diri, lho! Berbenah diri memiliki makna yang luas dan harus dilakukan dengan teliti, terlebih lagi saat-saat menjelang Ramadhan seperti sekarang.

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya." (QS. Al-Mu'minuun: 1-5).

Ayat di atas, menjelaskan ciri-ciri perbuatan orang yang beruntung. Mereka itu adalah orang beriman yang khusuk dalam sholat, menjauhkan diri dari hal tidak bermanfaat, menunaikan zakat, dan menjaga kemaluan.

Sejatinya amalan tersebut menjadi tolok ukur untuk berbenah diri. Apakah kita sudah melakukan perbuatan yang mulia atas? Atau justru masih larangan-larangan yang sering kita lakukan.

Mengapa Perlu Berbenah Diri?

Ramadhan merupakan bulan suci yang diagungkan dalam Islam. Oleh karena itu, semua orang menunggu kedatangannya. Nah, agar Ramadhan menjadi berkesan maka kita perlu berbenah diri terlebih dahulu sebelum melaksanakan amalan yang akan dikerjakan.

Imam Ibnu Qayyim Al Jauzyyah pernah berkata, "Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya."

Artinya, berbenah diri yang dimaksud adalah menyempurnakan amalan dengan ilmu dan menjauhi larangan-larangan karena ilmu. Orang boleh beramal sebanyak mungkin, namun jika amalnya tidak didasarkan pada ilmu bisa jadi amal tersebut tidak akan bernilai apa-apa.

Untuk itu, dalam menghadapi Ramadhan maka kita semua harus bebenah diri. Hal ini kita lakukan agar ibadah puasa dan ibadah lainnya yang kita kerjakan dapat diterima di sisi Allah SWT.

Bagaimana Cara Berbenah Diri?

Membahas bagaimana cara berbenah diri yang terbaik, maka pertama kali yang harus dilakukan adalah bertaubat, sebagaimana firman Allah SWT,

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18).

Taubat dalam Islam memiliki keutamaan yang besar, karena pada hakikatnya semua orang memiliki dosa. Dan dosa tersebut hanya dapat dihapus dengan taubat dan amal-amal kebaikan. Untuk itu, setelah bertaubat, maka yang kedua adalah berusaha mengganti dosa yang pernah dilakukan dengan amal kebaikan.

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (QS. Hud: 114)

Di momentum Ramadhan seperti sekarang hendaklah kita membuat target-target amal kebaikan, agar saat Ramadhan kita sudah terbiasa melakukannya. Amal kebaikan yang dapat dilakukan berbagai macam, seperti membaca Al Quran, bersedekah, sholat sunnah, qiyamul lail, zikir, sholawat, dll.

Nah, yang ketiga untuk berbenah diri adalah meminta nasihat orang lain, entah kepada orang tua, guru, sahabat, teman, bahkan orang tidak dikenal sekalipun. Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Sesungguhnya aku hanyalah manusia seperti kalian. Aku lupa sebagaimana kalian lupa. Oleh karenanya, ingatkanlah aku ketika diriku lupa." (HR. Bukhari)

Untuk itu, sudah seharusnya kita saling nasihat menasihati antara satu dengan lainnya dalam berbuat kebaikan dan mencegah pada kemungkaran sebagaimana sabda Rasulullah SAW di atas.

Hal yang Dijanjikan Bagi Orang Berbenah Diri

Di bahasan awal sudah disinggung bahwa balasan orang-orang yang berbenah diri adalah termasuk dalam kategori orang yang beruntung. Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rezeki yang cukup, dan qana'ah (merasa cukup) dengan rezeki tersebut." (HR Ibnu Majah).

Definisi dari kata beruntung dalam Islam begitu luas. Orang yang beruntung akan diberikan petunjuk kepada jalan kebenaran, diberi rezeki yang cukup oleh Allah dan puncaknya adalah dimasukkan kedalam surga Allah.

"Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun." (QS. Maryam: 60)

Oleh karena itu, semoga kita diberikan kemudahan untuk berbenah diri khususnya untuk menyambut bulan yang agung yaitu bulan Ramadhan.

Kesimpulan dari bahasan di atas, berbenah diri menjadi anjuran yang sudah seharusnya kita lakukan terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan, harapannya segala amal yang kita kerjakan kelak diterima oleh Allah SWT dan dapat mengantarkan kita kepada surganya Allah. Aamiin ya Rabbal 'Alamin

Menjelang Ramadhan ini mari targetkan sedekah rutin terbaik Anda. Terlebih lagi di bulan Ramadhan Allah akan melipatgandakan pahala dari amal yang kita kerjakan. Semoga Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan terbaik untuk kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun