Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Perawat

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Chill and Heal dengan Kopi Tanpa Gula di Pantai Kota Sabang

28 April 2023   22:45 Diperbarui: 28 April 2023   22:59 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chill and Heal dengan Kopi Tanpa Gula di Pantai Kota Sabang
Chill and Heal di Kota Sabang, [Dokpri]

Seperti biasa, matahari sangat menyengat. Menusuk kulit hingga masuk ke dalam pori-pori. Perasaan campur aduk, pekerjaan menumpuk. Akhirnya kuarahkan motor tuaku menuju kedai kopi Cut Nan, tempat yang menawarkan kedamaian hati dengan pemandangan laut yang asri.

Cut Nan Kopi merupakan warung kopi kesukaanku. Saya sering menghabiskan waktu untuk sekedar melepas penat disana. Warung kopi ini sangat istimewa. Letaknya tepat di atas bukit, berhadapan langsung dengan laut yang indah.

Bekerja di Kota Sabang membuat saya sedikit bosan melihat lautan. Karena Sabang sangat terkenal dengan wisata lautnya yang mempesona. Makanya bagi saya melihat laut rasanya sudah mulai jenuh. Meski begitu, tidak dengan pemandangan laut yang ditawarkan oleh kedai kopi Cut Nan.

Pemandangan laut dari atas warung kopi Cut Nan, [Dokpri]
Pemandangan laut dari atas warung kopi Cut Nan, [Dokpri]

Sudah masuk tahun kedua saya tinggal di Kota Sabang. Bekerja sebagai Perawat memang cukup melelahkan. Karena kita harus berhadapan langsung dengan pasien. Apalagi keluarganya, emosi mereka cenderung tidak stabil. Makanya seorang Perawat harus bekerja dengan sabar, menahan emosi dan menguras tenaga jika banyak pasien yang datang.

Ditengah kesibukan pekerjaan, saya terkadang berusaha menyempatkan diri untuk sekedar chill and heal melepas penat. Salah satu tempat favorit saya adalah warung kopi Cut Nan.

Warung kopi ini letaknya di Gampong Ie Meulee, Sumur Tiga, Kota Sabang. Warung kopi ini memang tidak menyajikan menu mewah layaknya cafe di Kota. Hanya menu biasa ciri khas masyarakat Desa. Tempatnya pun tidak begitu luas, hanya bangunan semi permanen biasa.

Tampak laut dari bawah, [Dokpri]
Tampak laut dari bawah, [Dokpri]

Kenapa harus warung kopi ? bukankah biasanya kebanyakan orang memilih jalan-jalan sebagai healing. Mendaki ke gunung, bersepeda, atau mungkin berkemah di puncak ?

Itu bagi mereka. Bagi saya, warung kopi Cut Nan sudah membuat suasana hati saya kembali pulih seperti semula. Ditambah segelas kopi hitam tanpa gula. Rasanya sangat menenangkan.

Pemandangan laut disini cukup mempesona. Banyak pohon kelapa menjulang tinggi menambah keindahan laut yang begitu alami. Ombaknya sangat menenangkan. Sering juga saya temui pemandangan anak-anak mandi laut bersama orangtuanya.

Tempat Mencari Inspirasi

Saya sering menghabiskan waktu disini untuk mencari inspirasi. Banyak ide tulisan yang muncul ketika saya menyeruput kopi disini. Alam yang tenang, ditambah angin laut sepoi-sepoi semakin menambah ketenangan dalam diri saya.

Tempat mencari ide tulisan, [Dokpri]
Tempat mencari ide tulisan, [Dokpri]
Bagi kebanyakan orang mungkin tempat ini tidak masuk ke dalam pilihan ketika berlibur ke Kota Sabang. Namun, bagi saya tempat inilah yang banyak memberikan saya ketenangan.

Apalagi seduhan kopi hitam pahitnya, bau khas kopi Aceh memberikan saya semangat yang tak ada habisnya. Bagi kalian yang ingin berkunjung kesini, tidak banyak biaya yang dibutuhkan. Karena lokasinya juga tidak jauh dari perkotaan. Harga makanan dan kopinya juga cukup merakyat.

Saya sendiri juga cukup bersyukur ditugaskan ke Kota Sabang. Meskipun terkadang jenuh, pemandangan lautnya selalu mampu memberikan ketenangan ketika pikiran sedang kacau. Kota Sabang adalah salah satu aset Indonesia yang menawarkan segudang keindahan lautnya.

Menikmati secangkir kopi, [Dokpri]
Menikmati secangkir kopi, [Dokpri]

Tidak hanya masyarakat Aceh, bahkan banyak wisatawan dari luar Provinsi datang kesini untuk menikmati masa liburannya.

Sebagai rakyat Indonesia, sudah seharusnya kita Bangga Berwisata di Indonesia. Karena Indonesia memiliki banyak sekali lokasi wisata yang indah dan mempesona. Banyak lokasi yang belum terjamah, padahal pemandangannya sangat indah.

Meski begitu, tugas untuk menjaga juga jangan dianggap sepele. Karena menjaga, merawat dan mempromosikan wisata adalah tugas kita bersama. Kalau kita sendiri tidak menjaga, maka mau bagaimanapun indah wisatanya, perlahan pasti akan rusak juga.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun