Begini Tips Finansial Sehat Selama Ramadan Ala Anak Perantauan
Bulan Ramadan menjadi momen yang pas untuk melakukan perubahan. Merubah pola hidup, pola makan yang tidak sehat hingga finansial agar menjadi lebih hemat. Ramadan menjadi awal baru dalam mewujudkan finansial sehat.
Jika tidak ingin mengutang ketika pulang kampung halaman, mengatur keuangan selama Ramadan menjadi pilihan.
Setidaknya penggalan kalimat diatas mampu membuat saya lebih sadar. Sebagai perantau yang jauh dari kampung halaman, Ramadan menjadi kesempatan emas untuk memulai hidup jauh dari keborosan.
Jika mau ketika lebaran pulang dengan uang yang cukup, maka saya harus mengatur keuangan yang baik selama Ramadan. Padahal jika diingat, harusnya Ramadan pengeluaran kita jadi lebih sedikit. Karena logikanya, kita hanya makan dua kali saja, ketika sahur dan berbuka. Lalu kenapa pengeluaran bulanan kita masih sama saja seperti biasanya ?
Alasan Pertama, War Takjil Berlebihan
War atau berburu takjil berlebihan menjadi alasan pertama kenapa pengeluaran kalian membengkak ketika Ramadan. Hal ini juga saya alami, ketika berburu takjil, rasanya semua makanan ingin kita borong. Apa yang dilihat, rasanya kue ini enak dimakan ketika berbuka nanti. Kemudian perasaan yang sama juga muncul ketika melihat makanan lainnya. Hingga akhirnya kita membeli lebih dari yang dibutuhkan.
Bagus jika memang semua makanan tersebut habis kita makan. Tapi kenyataannya, banyak makanan tersisa. Akhirnya dibuang begitu saja.
Alasan Kedua, Harga Bahan Pokok Naik
Alasan selanjutnya adalah harga sembako naik. Tidak dipungkiri, makin hari harga sembako semakin mahal. Terlepas dari apa sebabnya, hal ini tentunya akan berpengaruh pada ekonomi masyarakat.
Akibatnya barang di pasar semakin mahal, kita beli nasi bungkus jadi makin mahal, beli lauk pun mahal. Itulah alasan kenapa sebenarnya pengeluaran tetap membengkak ketika Ramadan.
Alasan Ketiga, Banyaknya Agenda Buka Puasa Bersama
Terakhir adalah banyaknya agenda buka puasa bersama. Sebenarnya acara seperti ini cukup bagus. Mengingat kumpul bersama dengan teman lama sekaligus menyambung tali silaturahmi adalah perbuatan yang mulia.
Namun, jika sudah terlalu banyak agendanya, malah bisa membuat dompet kekeringan. Untuk alasan terakhir ini, pintarlah dalam memilah dan memilih.
Tidak ada masalah di dunia tanpa adanya solusi. Untuk mengatasi tiga permasalahan di atas. Berikut akan saya berikan tip yang bisa dilakukan agar kesehatan finansial tetap terjaga selama Ramadan.
Pertama, Masak Sendiri
Hal pertama yang bisa kalian lakukan adalah berusaha untuk masak sendiri. Ini adalah hal sederhana yang tidak banyak orang bisa melakukannya.
Pengalaman pribadi saya, waktu sahur dan berbuka, saya sering masak sendiri. Belanja bahan pokok secukupnya ketika gajian, kemudian mulai mengolah masakan untuk menu sahur dan berbuka.
Tenang saja, jika kalian tidak pintar memasak, sekarang banyak resep masakan yang bisa kalian cari di internet. Lengkap dengan proses memasaknya. Selingi pula sesekali dengan membeli lauk di luar, masak sendiri nasi di rumah untuk menghemat pengeluaran. Ini bukan pelit ya, tapi hemat.
Kedua, Jangan Belanja Berlebihan
Hal kedua yang bisa dilakukan adalah jangan belanja berlebihan. Belanja makanan, pakaian juga sama. Kita harus pandai memilah mana kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Jangan terlalu obsesi pada hal yang bukan prioritas.
Ketiga, Kurangi Agenda Buka Puasa Bersama
Kemudian kurangi agenda buka puasa bersama. Prioritaskan mana yang perlu lebih dulu. Karena setiap buka puasa bersama tentunya ada pengeluaran yang harus dikeluarkan. Jika terlalu sering takutnya kalian bisa gagal mengatur keuangan sehat selama Ramadan.
Nah itulah beberapa tip yang bisa kalian lakukan untuk mengatur finansial sehat selama Ramadan. Jika ingin senang ketika pulang ke kampung halaman, menghemat selama Ramadan harus diprioritaskan. Yuk mari dicoba dan dipraktikkan.
Terimakasih.