Muhammad Surya Bhaskara
Muhammad Surya Bhaskara Mahasiswa

Saya adalah masyarakat yang hidup di perbatasan negara Indonesia yang memiliki impian dan harapan yang tinggi untuk kemajuan. Saya pernah bersekolah 3 S ( SD, SMP, SMA ) di Natuna lalu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tercintaa Institut Pemerintahan dalam Negeri ( IPDN ), kemudian tidak lama melanjutkan ke jenjang Magister Pertahanan prodi Peace and Conflict Resolution di Unhan RI. Tulisan saya ini sebagai bentuk penyaluran pemikiran saya dan tentunya sebagai sarana belajar saya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Puasa, Jembatan Menuju Kedamaian Batin dan Penyejuk Gejolak Emosi

8 April 2024   21:39 Diperbarui: 11 April 2024   02:48 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa, Jembatan Menuju Kedamaian Batin dan Penyejuk Gejolak Emosi
Ilustrasi puasa Ramadhan 2024. (Sumber: Freepik via kompas.com) 

5. Koneksi Spiritual yang Lebih Dalam: Puasa meningkatkan koneksi spiritual seseorang dengan Sang Pencipta. Ketika seseorang merasa dekat dengan Tuhan, ia cenderung lebih tenang dan damai, yang pada gilirannya membantu mengurangi kemungkinan terlibat dalam konflik.

Perubahan Tubuh Selama Puasa dan Dampaknya pada Emosi

Proses Penurunan Hormon Stres

Saat berpuasa, tubuh kita mengalami penurunan produksi hormon stres, seperti kortisol. Kortisol dikenal sebagai 'hormon stres' yang dapat meningkatkan perasaan cemas dan tegang. 

Dengan penurunan kadar kortisol selama puasa, kita dapat merasakan penurunan tingkat stres dan peningkatan ketenangan emosional.

Peningkatan Produksi Neurotransmitter Positif

Puasa juga berkontribusi pada peningkatan produksi neurotransmitter positif, termasuk serotonin dan endorfin. Serotonin sering disebut sebagai hormon 'kebahagiaan' yang membantu meningkatkan suasana hati dan menenangkan pikiran. 

Endorfin, di sisi lain, adalah penghilang rasa sakit alami tubuh yang menghasilkan perasaan positif dan membantu mengurangi rasa marah.

Efek Detoksifikasi pada Tubuh

Selama puasa, tubuh kita memulai proses detoksifikasi, membersihkan diri dari zat beracun. Proses detoksifikasi ini dapat meningkatkan fungsi organ dan sistem tubuh, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan emosional.

Meningkatnya Fungsi Otak dan Ketahanan Terhadap Stres

Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi otak dan ketahanan terhadap stres. Hal ini dapat membantu meningkatkan keseimbangan emosional dan mengurangi kemungkinan reaksi berlebihan terhadap situasi yang menantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun