Muhammad Surya Bhaskara
Muhammad Surya Bhaskara Mahasiswa

Saya adalah masyarakat yang hidup di perbatasan negara Indonesia yang memiliki impian dan harapan yang tinggi untuk kemajuan. Saya pernah bersekolah 3 S ( SD, SMP, SMA ) di Natuna lalu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tercintaa Institut Pemerintahan dalam Negeri ( IPDN ), kemudian tidak lama melanjutkan ke jenjang Magister Pertahanan prodi Peace and Conflict Resolution di Unhan RI. Tulisan saya ini sebagai bentuk penyaluran pemikiran saya dan tentunya sebagai sarana belajar saya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Puasa, Jembatan Menuju Kedamaian Batin dan Penyejuk Gejolak Emosi

8 April 2024   21:39 Diperbarui: 11 April 2024   02:48 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa, Jembatan Menuju Kedamaian Batin dan Penyejuk Gejolak Emosi
Ilustrasi puasa Ramadhan 2024. (Sumber: Freepik via kompas.com) 

Puasa, khususnya dalam konteks Ramadan, menawarkan lebih dari sekadar praktik keagamaan. Ini adalah sarana untuk pengendalian diri, peningkatan kesabaran, dan pembersihan jiwa. 

Dengan memanfaatkan potensi puasa untuk meredam amarah dan menenangkan gejolak emosi, kita dapat membangun jembatan menuju kedamaian batin dan mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan sosial. 

Mari kita jadikan puasa sebagai momen untuk mengasah kebijaksanaan dalam mengelola emosi dan memelihara kedamaian di tengah perbedaan dan konflik yang ada.

Referensi:

Afifi, Z. E. M. (2010). Fasting in Islam as a model for a healthy lifestyle. Human Ecology, 18(2), 9-14.

El-Alfy, D., & El-Sayad, G. (2011). The effect of fasting in Ramadan on aggression of adolescents. Journal of Applied Sciences Research, 7(12), 2289-2296.

Hussain, S., Malik, F., & Hameed, A. (2012). Exploring health outcomes by fasting during Ramadan. Journal of Fasting and Health, 1(1), 37-42.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun