Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mahasiswa

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mokel: Diam-Diam Membatalkan Puasa dan Risiko di Baliknya

20 Maret 2024   08:54 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:00 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mokel: Diam-Diam Membatalkan Puasa dan Risiko di Baliknya
Apa Itu Mokel? (Dokpri)

Di tengah kemajuan teknologi dan dinamika budaya yang terus berkembang, muncul fenomena baru di kalangan anak muda yang menarik perhatian banyak pihak. Istilah "mokel" menjadi perbincangan hangat, menggambarkan orang-orang yang membatalkan puasanya secara diam-diam, tanpa sepengetahuan orang lain. Kompasiana menyelidiki lebih jauh tentang mokel, hukumannya, serta dalil-dalil yang mendukung dalam Islam.

Apa Itu Mokel?

"Mokel" merupakan istilah baru yang digunakan oleh anak muda untuk menyebut orang-orang yang melanggar puasa Ramadan dengan cara yang tidak terdeteksi oleh orang lain. Mereka mungkin berpura-pura menjalankan puasa di depan orang lain, namun sebenarnya membatalkannya secara diam-diam dengan berbagai cara, seperti makan atau minum secara sembunyi-sembunyi.

Hukuman Bagi Mokel:

Dalam Islam, pelanggaran terhadap kewajiban puasa Ramadan merupakan dosa besar. Bagi orang yang mokel, hukumannya dapat beragam tergantung pada niat dan kesadaran dalam melanggar puasa. Secara umum, hukuman bagi mokel termasuk dalam kategori dosa besar dan memerlukan pertobatan serta perbaikan perilaku.

Dalil Hukuman Bagi Orang yang Mokel:

Dalil yang menunjukkan hukuman bagi orang yang mokel dapat ditemukan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Salah satu dalil yang paling sering dikutip adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 183:

" "

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Hadis yang menjelaskan hukuman bagi orang yang mokel juga terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

" "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun