Nama Muhtolib, Dipanggil tholib, berasal dari desa Luweng Kidul, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. sekarang tinggal di Parung Bogor Jawa Barat. Riwayat pendidikan SDN Luweng Lor (2000), MTs Ma'arif NU Pituruh (2003), MAN Purworejo (2006), STAI Nurul Iman (2011), S2 Institut PTIQ Jakarta (2018), S3 Beasiswa LPDP-Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal 2023 (Univ. PTIQ Jakarta), hoby traveling.
Menelisik Makna Mudik Lebaran di Indonesia
Apakah Rasulullah SAW juga pernah melakukan tradisi mudik?
Mudik tidak hanya dikenal di Indonesia, Rasulullah Muhammad Saw pun mudik (pulang kampung), mudik menjadi keinginan yang kuat Ketika Rasulullah SAW Pada saat Berhijrah/ merantau bertempat di Madinah, Rasulullah menguatkan umat muslim dengan mendakwahkan syariat Islam.
Rasulullah Saw pulang kampung ke Makkah setelah delapan tahun meninggalkan kampung halamannya itu pada tanggal 10 Ramadhan abad ke-8 Hijriyah atau bertepatan dengan 8 Juni 632 M. Rasulullah dan 10.000 Rombongan sahabat yang mudik bukan sekadar pulang kampung biasa, tetapi untuk melakukan penaklukan Makkah (fathu Makkah). Kisah tersebut dijelaskan dalam QS. An-Nashr/110:1-3. Rasulullah Saw Ketika pulang ke Makkah selama kurang lebih 19 hari. Memang kalau dilihat konteks dan misi mudik yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabatnya dengan masyarakat Muslim saat ini mungkin sedikit berbeda. Ketika mudik tersebut, Rasulullah membuktikan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin. Nabi memaafkan semua musuh yang dulu menentang dakwah Islam. Juga menghancurkan semua berhala di area Ka'bah yang menjadi sesembahan masyarakat Makkah. Begitu juga momen pulang kampung/ mudik saat ini di Indonesia adalah merupakan sebagai sarana untuk bermaaf-maafan dan saling silaturrahmi.
Dari kisah Rasulullah di atas, kita bisa melihat bahwa mudik juga dilaksanakan Nabi, kerinduannya pada tanah kelahirannya mendorong beliau untuk berkunjung ke kampung asalnya, meskipun jauh jaraknya, bagaimana pun medan perjalanannya. Maka tidak heran, mudik memiliki dorongan yang besar membentuk kekuatan dari dalam diri seseorang untuk segera kembali berkumpul dengan keluarganya. Mudik kini menjadi tradisi Islam di Indonesia yang terjaga hingga saat ini. Melanggengkan tradisi mudik bisa dimaknai juga mengikuti sunah Nabi. sebab di dalamnya terdapat silaturahmi, saling bermaafan, saling bersalaman, dan saling memberikan manfaat kepada orang lain.
Demikian lah ketika seseorang mudik ke kampung, maka hendaknya kita bisa menebarkan kasih sayang, kebaikan, kebahagiaan, dan kedamaian sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Wallahu a'lam...